Penyesalan Mantan Istri
Tantangan menulis 365 hari ke-1565 tanpa jeda
Penyesalan Mantan Istri
Bagian 1
Aruni terlalu banyak menuntut dengan suaminya, sudah tahu suaminya hanya bekerja sebagai pegawai honor, dirinya mau bergaya hidup seperti istri pejabat. Akibatnya dia selalu ribut dengan suaminya.
“Aku tak kuat lagi hidup denganmu, Pak. Lebih baik kita berpisah saja, ceraikan aku.”
“Sabar Bu, semua yang diminta akan Bapak penuhi.”
“Sampai kapan aku harus sabar?”
“Nunggu Bapak punya uang.”
“Janjinya selalu begitu, sejak sekitar dua tahun yang lalu. Aku kepingin seperti ibu-ibu yang lain Pak, memiliki pakaian bermerek, punya banyak perhiasan, mengendarai mobil.”
“Kalau Bapak sudah diangkat menjadi ASN, semuanya akan terpenuhi.”
“Aku tak sabaran Pak, aku maunya dalam beberapa hari ini.”
“Mana mungkinlah Bu, untuk makan sehari-hari saja, kita pas-pasan.”
“Sudah, kalau begitu aku pergi dulu.” ujar Aruni ke Rudi, suaminya sambil menenteng dua koper pakaiannya yang sudah disiapkannya sebelumnya.
“Ibu, mau pergi ke mana?”
“Aku mau pulang ke rumah orang tuaku, jangan jemput aku. Perceraian kita akan aku urus besok.”
Bersambung
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Awalnya sudah bikin gregetan Pak Su.. hehe. Lanjuuut. Sukses selalu
Makasih Pak atas kunjungannya. Insyaallah siap lanjut. Sukses selalu untuk Bapak
Duuh, tega bener. Gemes saya hehe....
Hehehe, makasih Bu atas kunjungannya. Sukses selalu untuk Ibu
Kisah2 yang selalu menginspirasi opa Sunin
Makasih Pak, sukses selalu untuk Bapak
Waduh...kok gitu sih Aruni.... Lanjut,Opa Sunin, Salam sukses.
Makasih Bu atas kunjungannya, salam sukses