Pertemuan yang Menyakitkan
Tantangan menulis 365 hari ke1549 tanpa jeda
Pertemuan yang Menyakitkan
Bagian 2
“Kau mau tidak menjadi marbot di masjid ini seperti Bapak, Nak.”
“Mau Pak. Mengapa Bapak menawarkan pekerjaan itu, apa Bapak mau berhenti menjadi marbot di masjid ini?
“Masjid ini membutuhkan satu orang marbot lagi.”
“Saya bersedia Pak menjadi marbot di masjid ini.”
“Kalau kamu bersedia, ayo Nak ikut Bapak menemui pimpinan pengurus masjid ini.”
Bapak berumur paruh baya yang bernama Mamat itu, menghentikan kegiatannya, lalu mengajak Mamat menemui pimpinan masjid yang rumahnya tak jauh dari belakang masjid.
Begitu berhasil menemui pimpinan masjid dan mengutarakan keinginannya, Sukri diterima menjadi Marbot masjid itu, setelah menyetujui kesepakatan kerja dan mengetahui hak dan kewajiban sebagai marbot di masjid itu dari penjelasan pimpinan masjid.
Hari itu juga Sukri mulai bekerja sebagai marbot masjid yang didatanginya dan mendapatkan kamar tempat tinggalnya di belakang bangunan masjid.
Dengan bekerja menjadi marbot, Sukri tak pusing lagi memikirkan tempat tinggal dan makannya sehari-hari, karena dia selain diberi tempat tinggal dia juga mendapat sembako untuk keperluan hidupnya setiap bulan.
Sukri tidak mengalami kesulitan bekerja sebagai marbot, karena dia sudah biasa membantu ibunya membersihkan rumah, ketika dia masih menjadi pelajar SMP dan SMA. Dia juga tak mengalami kesulitan untuk mengumandangkan azan ketika waktu salat masuk, karena dia sudah terbiasa melakukan itu ketika berstatus sebagai mahasiswa.
Bersambung
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren menewen kisahnya Pak Su. Lanjuuut. Sukses selalu
Makasih Pak, Insyaallah siap lanjut. Sukses selalu untuk Bapak
Mantap ni Sukri. Bisa semuanya
Makasih Bu atas kunjungannya. Sukses selalu untuk Ibu
Kisah yang selalu menginspirasi Opa Sunin
Makasih Pak, sukses selalu untuk Bapak
Asyik ini kisahnya. Lanjut, Opa Sunin. Salam sukses.
Makasih Bu, Insyaallah siap lanjut. Salam sukses
Mantap ceritanya, Pak. Salam literasi!
Makasih Bu, salam literasi