Puasa Pertama Nisa dan Irma
Tantangan menulis 365 hari ke-1520 tanpa jeda
Puasa Pertama Nisa dan Irma
Bagian 2
“Aku belum berani menyuruh Irma berpuasa, karena dia masih terlalu kecil, Bu.” jawab Tati
“Meski dia masih terlalu kecil, Irma harus diajak berpuasa, puasanya cukup setengah hari saja.”
“Kalau Irma berpuasa cuma setengah hari, nanti Nisa ikutan berpuasa setengah hari juga, Bu.” sahut Tomi.
“Ya, tidak apa. Namanya juga baru latihan. Kalau mereka sudah besar baru kalian wajibkan puasa seperti orang dewasa sehari penuh sesuai syariat agama.”
***
“Sahur…sahur…sahuuur…bangun…ayo banguuuun…!” teriak anak-anak di luar rumah sambil memukul kaleng yang menimbulkan suara hingar bingar membangunkan orang yang sedang tidur untuk bersahur karena sudah waktunya untuk makan sahur.
Mendengar suara itu, Irma terbangun. Lalu keluar dari kamarnya menemui ibunya yang sedang menyiapkan makanan dan minuman untuk mereka bersahur.
“Bu, biasanya kita sarapan kalau hari sudah terang. Mengapa kali ini hari masih gelap Ibu sudah menyiapkan sarapan.”
“Kita bukan mau sarapan sayang, tapi kita mau makan sahur.”
“Mengapa harus makan sahur, Bu?”
“Mulai hari ini, kita berpuasa karena sudah masuk bulan Ramadan.”
“Ini bukan bulan Ramadan, Bu. Kata Bu Mirna, guru TK aku, ini bulan Maret.”
“Sama saja, Nak.”
“Aku mau makan sahur, kebetulan aku sudah lapar.”
“Kalau mau bersahur, berarti Irma harus puasa ya?”
Bersambung
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren kisahnya Pak Su. Pendidikan agama harus sejak dini ditanamkan, agar setelah mereka baligh, semua kewajiban yang diajarkan agama dapat mereka tunaikan, karena sejak kecil sidah dilatih.. Mantap Pak Su. Lanjuuut. Sukses selalu
Benar sekali, makasih Pak. Sukses selalu untuk Bapak. Insyaallah siap lanjut
Menginspirasi ceritanya Opa, salam sukses
Makasih Pak, salam sukses
sama-sama
Inspiratif
Makasih Pak, sukses selalu untuk Bapak