Naraya
Mereka kembali ke rumah dengan tangan kosong, harapan bertemu dengan sang ibu gagal. Informasi yang diterima sepertinya telah bocor, menanggapi hal itu Naraya dan Pak Sarwo memilih kembali. Mereka segera menemui pasangan suami istri yang masih di tahan di dalam salah satu ruangan di kediaman Naraya. Kedua orang yang melihat keduanya kembali dengan wajah kusut sesuai dengan dugaan mereka sebelumnya. Akan tetapi hal itu pasti akan membawa petaka pada pertemuan mereka selanjutnya.
Pak Sarwo meminta Naraya untuk pergi ke kamarnya, ada beberapa hal yang akan dilakukan agar kali ini informasi yang diperoleh lebih akurat. Setelah Naraya berlalu, Pak Sarwo segera meminta dua orang pekerja yang menjaga pasangan suami istri tersebut membawa keduanya ke pendopo. Suhu di pendopo sangat dingin sehingga membuat orang yang bertahan tanpa pakaian yang sesuai akan mengalami ganguuan pada syaraf.
Kedua orang yang di letakkan ditengah pendopo pada kursi kayu, kedua tangan mereka masih diikat. Pakaian keduanya sengaja dipasangkan dari kain yang sangat tipis, lalu keduanya ditempatkan ditengah-tengah pendopo. Ruangan itu terbuka dan posisinya yang ditengah menyebabkan angin yang melewatinya semakin menggembu-gebu. Keduanya tampak menggigil dengan wajah yang pucat menahan dinginnya malam.
Bersambung...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar