Naraya
Hari kelima puluh tujuh, hampir tiga bulan Naraya dan Pak Sarwo menjalani perawatan. Akhirnya Naraya siuman dengan kondisi fisik yang lebih baik dari yang mereka prediksikan. Beberapa tanaman berkhasiat yang ditemukan telah berhasil memberikan dampak terhadap kesembuhan keduanya. Luka fisik sudah sembuh total, beberapa patah tulang pada bagian tubuh Pak Sarwo lenyap tanpa bekas. Namun laki-laki itu belum juga menunjukkan tanda akan sadar lebih cepat.
Sementara Naraya telah menjadi lebih baik, gadis itu sudah bisa bicara beberapa kalimat singkat. Kerusakan pada rahang bagian bawah menyebabkan pita suaranya sedikit terganggu. Gadis itu nyaris mengalami cacat permanen yang berimbas kepada kondisi alat geraknya yang belum merespon cepat. Berkat kegigihan pasangan suami istri tersebut mereka berdua akhirnya selamat dari kematian meskipun dengan pengobatan tradisional yang seadanya saja.
Naraya menyampaikan mimpinya kepada keduanya, meminta analisa mereka berdua tentang maksud dari mimpinya tersebut. Walaupun gadis itu merasa tidak begitu yakin dengan keduanya, namun hatinya berbisik jika kejujuran dan kebersihan hati keduanya yang akan memberikan kebenaran akan pertanyaannya tersebut. Naraya menatap sedih kesebelahnya, dimana Pak Saarwo terbaring lemah akibat kerusakan pada alat tubuh bagian dalam yang cukup vatal.
Bersambung...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Cerita yang makin menarik.
terima kasih bu