Mereka bersama duduk di pendopo kediaman Naraya secara melingkar, semua pekerja memang dikumpulkan di ruangan tersebut. Selain untuk mendata kembali pekerjanya, Naraya akan memberikan gaji mereka yang memang sudah lama tertangguhkan akibat rentetan musibah yang menimpa Naraya dan Pak Sarwo. Setelah berbulan-bulan keduanya tak kembali ke rumah, semua pekerja tetap mengerjakan tugas masing-masing dan hidup dari hasil kebun dan sawah.

Setelah memanggil mereka satu persatu dan memberikan haknya Naraya mulai merasa aneh, melihat beberapa orang yang belum terdata sebagai pekerjanya. Orang-orang baru yang sepintas terlihat biasa saja, mereka mengaku diajak bergabung oleh kepala pekerja yang menghilang dan belum diketahui kabarnya sampai saat ini. Naraya meminta keterangan kepada pekerja lain namun jawaban mereka tetap sama bahwa orang-orang baru itu bergabung setelah Naraya dan Pak Sarwo pergi.

Gadis itu sedikit bingung dan tentu setelah semuanya dimintai keterangan dan Naraya yakin itu adalah benar dan cukup maka dia bersama Pak Sarwo mengadakan pertemuan khusus di kamar Naraya. Kenapa di kamar Naraya? karena mereka takut apa yang akan mereka lakukan bocor jika harus membicarakan hal rahasia di pendopo. Kepala pekerja yang baru dibawa serta dan dari laki-laki itu diperoleh banyak informasi yang mengarahkan mereka kepada pasutri penjaga hutan larangan.

Bersambung...