Malam yang mistis dan gelap menghadirkan kengerian yang luar biasa, suara hewan hutan yang menggigil ketakutan terdengar. Pak Sarwo terus mengikuti makhluk itu, dengan api obornya yang terus menyala, hatinya sungguh tidak tenang. Makhluk itu melewati pagar gaib untuk memasuki hutan larangan dalam gelap dengan tiba-tiba sebuah cahaya terang meleset keluar dan menukik kearah Pak Sarwo. Pak Sarwo menangkap benda yang melayang dengan cepat, ternyata itu adalah keris pusaka miliknya yang semalam pergi menembus malam.

Pak Sarwo tanpa sengaja menjatuhkan obor yang tadi dipegangnya, gelapnya malam membuat gerakkan makhluk di depannya terhenti dan tubuhnya yang besar dengan rambut panjang yang lebat berbalik. Wajahnya tampak sangar dengan taring panjang di sudut bibirnya, hidung peseknya dengan lobang hidung besarnya terus mendengus mengeluarkan suara gor yang keras. Kedua bola matanya membesar dan mengecil secara berkala tampak berwarna merah. Bau Pak Sarwo jelas menggangu fokusnya dan rasa laparnya semakin menguasainya.

Makhluk itu mengerang dan menerjang ke arah Pak Sarwo, jelas rasa lapar telah mendominasi dirinya yang kehilangan keseimbangan. Akibat serangan mendadak Pak Sarwo tak mampu menangkisnya dan akhirnya laki-laki tersebut terjatuh dan tubuhnya berlempar jauh, sebelum sempat bangun dan mempersiapkan dirinya untuk pertahanan tangang besar berbulu lebat tersebut sekali lagi melempar tubuhnya ke arah bebatuan besar di pinggir sungai.

Bersambung...