Naraya
Mereka mempertahankan prinsip dan keyakinan masing-masing, setelah sebelumnya lelah berargumen dan kini saatnya fisik menjadi tolak ukur. Naraya kaget menyadari kekuatannya sudah kembali sedang beberapa waktu yang lalu mereka merasakan sebaliknya. Pak Sarwo pun demikian adanya, dalam hati laki-laki itu berpikir apakah mereka tidak salah menilai pasutri tersebut. Kekuatan dalam adu fisik menunjukkan gejala yang tidak seimbang, Naraya memilih menghentikan adu fisik yang sedang berlangsung dan mencari tahu kenapa hal yang terjadi adalah sebaliknya, dirinya dan Pak Sarwo telah banyak mengalami peningkatan.
Saat keempatnya berhenti, tentu saja membuat pihak lawan bertanya-tanya kenapa hal itu dilakukan Naraya. Naraya menyampaikan keraguannya kepada pasutri tersebut, apa yang melatar belakangi mereka untuk menghadang mereka pergi dari desa tersebut terutama dari pondok keduanya. Naraya dengan penuh emosi menyampaikan keberatannya pada sikap dan perbuatan keduanya yang memberikan racun secara berkala dalam waktu yang lama kepada Pak Sarwo. Tanaman yang sepegetahuannya dapat merusak dan mempengaruhi fungsi syaraf.
Bersambung...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Lanjut terus Bu oria
Siap pak,...terima kasih