Osep Muhammad Yanto

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Antara Knalpot Bus, Durian, dan Bak Sampah
Sumber gambar: liputan6.com

Antara Knalpot Bus, Durian, dan Bak Sampah

Pengalaman riding motorcycle telah banyak diberikan berbagai nikmat oleh Allah Swt, terutama beberapa perjalanan jarak jauh melebihi 200 km. Allah berikan kenikmatan mata melihat daerah-daerah yang sangat indah, seperti hijaunya hamparan sawah dan perkebunan. Pemandangan anak-anak SD di pinggir jalan beriringan bersama teman-temannya menuju sekolah atau pulang sekolah.

Ada satu pengalaman yang sangat berkesan ketika naik motor yaitu tercium bau harum sesuatu ketika melewati suatu jalanan. Pernahkah Anda melewati daerah Lumbir, Jateng? Dari arah barat ke timur, ketika habis melewati jalanan Lumbir, Anda akan disuguhi bau khas yang harum. Bau itu adalah bau gula merah yang dibakar. Mungkin di sana ada beberapa pabrik gula merah.

Setiap kali melewati daerah tersebut, selalu saja kusiapkan hidungku untuk menghirupnya. Kubukakan kaca helmku, kecepatan motor dikurangi, hidung diangkat sedikit, dan ketika tercium maka kuisap penuh makna.

“Agghhh…, ya Allah harum sekali!”

Nyaman rasanya menghirup bau gula merah yang sedang diproduksi, apalagi dengan sikap tubuh yang sedikit mirip-mirip adegan Titanic. Serasa Yang Maha Kuasa sedang menghidangkan makanan terenak untukku.

Dengan adanya nikmat besar itu, perjalanan 300 km menuju Jogja terasa di-charge kembali, karena menimbulkan efek kenyamanan dan penambahan tenaga. Badan yang tadinya lelah dan pegal, terasa bugar kembali. Seringkali setelah itu, speedometer motor bergerak cepat melewati 10.000 rpm.

Nah, terus sekarang bagaimana nasib knalpot bus, durian, dan bak sampah? Saya yakin Anda sudah dapat menemukan titik terangnya. Iya, memang itu. Ini masalah bau. Bau knalpot bus, bau durian, dan bau bak sampah. Hanya bau durian yang menimbulkan efek ketagihan untuk mengkonsumsinya dan menikmatinya. Knalpot bus dan bak sampah sudah jelas mengganggu pernafasan kita.

Kejadiannya kemarin, ketika akan menghadiri acara MGMP di jalan R.E. Martadinata. Jalan raya tersebut terlihat merayap padat dengan kendaraan berjejer cukup panjang. Kebetulan di depan motorku sebuah bus tiga perempat dengan asap knalpot hitam mengepul. Di sebelah kanan terdapat bak sampah yang kayaknya sudah tiga hari belum diambil truk pengangkut sampah, sehingga baunya mengudara dengan bebas. Sementara itu di sebelah kiri, pedagang durian musiman yang dagangannya masih banyak. Pedagang itu dikerumuni banyak calon pembeli yang memilah-milah durian yang dicarinya.

Aku tidak bisa bergerak, karena jalanan ramai. Sementara ketiga bebauan itu terasa bekerja sama begitu sinergis. Semua bau itu mengeluarkan potensinya masing-masing. Aku bingung sendiri untuk memilih menghirup udara yang mana diantara mereka. Sudah jelas aku tidak tahan sejak tadi menghirup knalpot hitam itu yang membuatku terbatuk-batuk. Aku juga tidak kuat menghirup beraneka warna bau bak sampah yang menari-nari di hidungku. Tetapi, diantara mereka ada bau harum durian yang sungguh menenteramkan hati dan membuat perut kenyang.

“Ya, Allah. Engkau memang Maha Terpuji,” lirihku dalam hati.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Saya mbayanginnya jadi bingung, coba kalau hidung bisa memilih durian saja ya Pak, pasti juga eneg. Begitulah Allah ciptakan ada yang tak enak sepwrti knalpot dan sampah agar kita bisa merasakan nikmatnya bau durian. Sehat selalu Pak 0sep.. Barakallah

10 Feb
Balas

Heheheh..... aamiin, thank you bu Marlupi.

13 Feb

Udah kebayang. Rasanya hidungku juga jadi ikut touring, eh, turut mencium bebauan yang beraneka rasa. Yang paling ampun bagiku adalah durian itu lho, Pak Osep. Selalu bikin berontak isi perut. Semoga bebauan cepat berlalu. Selamat pagi. Salam literasi!

10 Feb
Balas

Iya bu Teti, k lo membahayakan perut, mendingan jangan mengkonsumsinya. Makanan, kan harus thoyib juga selain halal.

13 Feb

Segera putuskan Pak mumpung belum meninggalkan tempat itu. He he

10 Feb
Balas

kuputuskan tahan nafas semampunya, Pak.

13 Feb

Alhamdulillah, masih bisa membedakan diantara bebauan,, Kalau saya hanya focus melihat Durian saja tuh.. Di lajur kiri sebelum sampai tempat kegiatan MGMP,,

10 Feb
Balas

Tadinya pengen mampir, tapi acara memanggil. hehehe....

13 Feb

Fokus bau duriannya saja, Prof. Biar kenyang. Hahaha

10 Feb
Balas

lha, harum sih duriannya bro, tapi ada iklan bus yang masuk tuh, hehehe...

13 Feb

Fokus bau duriannya saja, Prof. Biar kenyang. Hahaha

10 Feb
Balas

Nikmati saja dengan senang hati ya,perjalanan yang mengasyikan

10 Feb
Balas

Sangat dinikmati perjalanannya.

13 Feb



search

New Post