Osep Muhammad Yanto

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Menikahlah...Eh, Menulislah!
Sumber gambar: www.nu.or.id

Menikahlah...Eh, Menulislah!

Perempuan itu menangis di sudut kamar tidurnya. Dia kelihatan sangat sedih dengan air mata yang tak henti mengucur di wajahnya. Seorang laki-laki tidak jauh darinya wajahnya memerah dengan otot leher menguat berkilap keringat.

“Aku sudah tidak mencintaimu lagi! Pergi dari sini!” marahnya.

“Bruk…!” suara pintu diamuk.

Ungkapannya penuh dengan penyesalan dan kemarahan, bahkan pintu kamar menjadi sasaran juga.

“Mas, kamu tega berbuat begitu sama aku,” lirih si istri.

Kedua suami istri itu sudah tidak harmonis lagi. Konon, si suami sudah mempunyai ‘kecengan’ baru yang lebih kinclong daripada istrinya. Dia tega meninggalkan istrinya yang sah demi memperoleh perempuan lain yang ingin dinikahinya.

Itulah sekilas cuplikan dari sebuah cerita yang bisa kita saksikan di salah satu stasiun televisi nasional. Siaran soap opera itu menampilkan cerita kehidupan sehari-hari yang dibumbui dengan sedikit intrik agar penonton menyimaknya sampai selesai acara. Bahkan, judulnya pun dibuat khas, sehingga masyarakat mudah memahami bahwa sang tokoh jahat akan ‘mati dengan liang kubur dipenuhi air got’ atau ‘jenazahnya tidak diterima tanah kubur dan dipenuhi ular berbisa’, atau judul lain yang khas.

Sudahlah, sekarang bukan hal itu yang akan saya bahas. Sekarang saya akan membahas tentang menulis. Biarlah cerita itu hanya bumbu awalan tulisan ini, karena memang “Begitulah ceritanya, Pak Ustadz.”

Kegiatan menulis janganlah seperti pernikahan di atas yang niatnya hanya karena kecantikan. Dalam waktu yang tidak lama kecantikan itu akan hilang dan pernikahanpun akan bubar. Apalagi, di luar sana banyak yang lebih cantik yang begitu menggoda.

Niat pernikahan haruslah karena Allah, niatan ikhlas dengan kesabaran untuk menata peradaban Islam terkecil di masyarakat. Pernikahan akan menjadi ibadah dalam setiap perjalanannya. Diantara suami dengan istri terjadi sinergi yang indah dalam mahligai rumah tangga, sehingga keluarga menjadi tempat terindah bagi anggotanya. Rumah terasa nyaman dan aman, makanan terasa selalu enak, dan hidup sangat terasa keindahannya.

Menulis pun begitu. Jika tidak ada tujuan dalam menulis, maka dia akan kandas di tengah jalan. Jika tujuan menulis hanya untuk naik pangkat, maka ketika Allah takdirkan naik pangkatnya, maka proses menulis tidak akan berlanjut. Oleh karena itu, milikilah tujuan tertentu dalam menulis yang membuat proses menulis terus berlanjut dan meningkat kualitasnya.

Tujuan karena Allah merupakan tujuan yang langgeng, karena Allah Maha Hidup dan Dia tidak akan mati. Tujuan menulis karena Allah berarti konten tulisan yang kita buat memperlihatkan dukungan kita kepada-Nya dan Rasul-Nya. Hal itu berarti Islam harus didukung melalui tulisan yang kita buat.

Ayo Lebih Baik, Ayo Luruskan Niat!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantaaap Pak Osep..terima kasih diingatkan.Barakallah

07 Feb
Balas

Alhamdulillah, sama-sama bu Marlupi.

09 Feb

Setuju Pak, menulis harus punya niat yang abadi, tak lain lillah, karana hanya Dialah yang abadi. Sukses selalu dan barakallah

08 Feb
Balas

Alhamdulillah. Aamiin, Bu Siti. Terasa susah memang, karena seringkali banyak godaan lain.

09 Feb

Siyyaap. Menulis sambil meluruskan niat. Closing yang bagus!

09 Feb
Balas

Saya suka tulisan bapak, seperti air meluncur dengan jernih, makasih pak sarannya, memang utk menghasilkan tulisan yg abadi hingga ke akhirat perlu perjuangan dan ketekunan... Syukron pak, saling mendoakan ya pak

08 Feb
Balas

Alhamdulillah, segala puji hanya milik-Nya, Bu Sri. Insya Allah kita saling mendo'akan semuanya.

09 Feb

Inspiring opinion, pak,

08 Feb
Balas

Alhamdulillah

09 Feb



search

New Post