Alhamdulillah, dengan perantara SAGUSABU (Satu Guru Satu Buku), sebanyak tiga buku sekaligus langsung lahir. Pelatihan Menulis untuk guru itu dilaksanakan selama satu hari offline dan dua pekan online, dengan tugas pengumpulan naskah masing-masing kepada trainer. Materi padat satu hari dijabarkan ke dalam dua pekan oleh masing-masing peserta berupa naskah calon bukunya.

Perasaan sedikit bingung dengan tema yang akan ditulis, harus mengambil tema apa dulu atau yang mana dulu. Kebetulan ada teman yang mengajak menulis bareng tentang pengalaman bersama di Adelaide ketika pelatihan manajemen. Tidak banyak pertimbangan, aku langsung menyetujui dengan syarat harus dapat mengumpulkan naskah sebelum deadline selama seminggu.

Pengalaman yang sangat berkesan, begitu mudah dituliskan dnegan tanpa pikir panjang akan takut salah ketik, atau takut kalimatnya tidak nyambung. Kucoba melaksanakan apa yang trainer nasihatkan dalam pelatihan, bahwa tulislah apa yang ada dalam fikiranmu. Akhirnya, deadline sepekan berhasil dilewati dengan naskah maksimal 20 halaman yang dikumpulkan kepada teman sang koordinator. Aku termasuk dari tujuh orang yang berhasil melewati deadline tersebut, sementara banyak teman-teman lainnya, mengumpulkan naskah setelah deadline yan gotomatis ditolak teman koordinator.

Proses editing sana-sini terus bolak-balik antara aku dan koordinator, sampai akhirnya jadilah naskah pertamaku dalam sebuah buku kumpulan. Naskah semuanya dikumpulkan untuk diberikan kepada penerbit Media Guru. Lega hati rasanya, sudha bisa menuliskan pengalaman yang akan menjadi buku pertamaku annti, sebagai hasil pelatihan menulis buku.

Waktu sepekan masih tersisa untuk pengumpulan naskah kepada trainer pelatihan. Kulihat update status teman-teman se-pelatihan berhasil menyelesaikan naskahnya masing-masing. “Panas” rasanya hati ini kalau tidak menambah buku selanjutnya. Akhirnya kucoba berfikir tema apa yang bisa dituliskan.

“Eureka!”

Tema tentang perpustakaan dan nasihat untuk siswa menjadi calon naskah selanjutnya. Segera kubuat file baru, bikin outline, baca sana-sini, dan googling sesempatnya, dan kucurahkan apa yang ada di fikiranku di laptop. Tidak kusangka, dua naskah tipis kuselesaikan dalam enam hari. Ku-edit sebisanya, untuk meringankan kerjaan trainer. Di hari terakhir, kukirim naskah itu ke trainer dengan perasaan deg-degan dan lega. Kubayangkan respon trainer hasil editing tulisanku yang pasti banyak kesalahan. Tapi, di sisi lain kubayangkan juga kudekap tiga cover buku sekaligus.

“Oh, indahnya!” fikirku.

Ternyata benar dugaanku, tulisanku bolak-balik untuk diperbaiki. Kesalahan ketikan, tanda baca, huruf kapital dan huruf kecil, dan lain sabagainya ternyata ketemu juga. Segera kuperbaiki naskah tersebut dan kukembalikan segera hasil perbaikannya.

Hari yang ditunggu pun tiba, kudapatkan tiga cover buku sekaligus di saat pertama melahirkan buku sendiri.

“Alhamdulillah, ya Rabb!”

Kegembiraan itu ku-share kepada teman-teman offline dan online, dan disambutdengan cukup baik. Beberapa buku laku terjual dan terbang kesana-kemari menuju alamat kirim masing-masing. Mulai dari moment itu, aku semakin ingin menuliskan buku selanjutnya, meskipun perasaan masih sedikit bingung bisa atau tidak.

Memasuki beberapa bulan selanjutnya, ternyata lahir kembali beberapa cover buku tulisa nmandiri. Kepercayaan diri semakin menguat, dan semakin banyak ide-ide tema buku selanjutnya. Ditambah dengan kenikmatan hasil beberapa eksemplar penjualan buku. Akhirnya kuputuskan, One Month One Book.

Ku ber-azzam (bertekad kuat) setiap bulan dapat melahirkan buku. Terlepas dari kualitas, bukunya nanti laku atau tidak, atau info di dalamnya dibutuhkan atau tidak, yang penting setiap bulan aku harus melahirkan buku baru. Tema dan ide di folder laptop sudah cukup banyak dan perlu diselesaikan menjadi naskah buku jadi. Di sela-sela melakukan pekerjaan utama sebagai guru, ternyata semakin banyak ide-ide lain yang muncul dan segera kusimpan. Satu per satu dapat diselesaikan.

Di tahun 2019 ini, menjelang akhir deadline yang dibuat sendiri aku masih ‘punya utang” menyelesaikan beberapa tema untuk memenuhi naskah setiap bulannya. Sejak awal tahun 2019 sampai akhir pekan bulan ke-10 ini, ternyata aku bisa menyelesaikan 6 buku baru, dan harus kuselesaikan 6 judul baru lainnya sampai akhir tahun ini.

Insya Allah, dengan azzam yang kuat, banyak menambah informasi dari tema yang sama, dan menuliskannya segera menjadi naskah lengkap, maka sebuah hal yang sangat mungkin bahwa nanti aku akan berfoto dengan 12 cover bukuku dalam setahun ini. Tapi hal ini mungkin juga meleset, menjadi 15 cover buku.

Walahu a‘lam.