Osnely Jasmi, M.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Sang Pengemis

Nnyyiiiiiitttt …… Motor kuhentikan secara perlahan ketika lampu merah menyala, dengan sabar kutunggu lampu berwarna hijau untuk bisa melaju. Tiba - tiba mataku tertuju pada seorang lelaki yang tidak terlalu tua kalau menurut perkiraanku usianya dibawah 30 tahun tetapi kulihat dia meminta - minta di jalan , sambil menyeret kakinya dia mengulurkan ember kecil kepada orang orang yg menunggu lampu hijau hidup termasuk juga kepadaku lalu aku masukkan selembar uang kedalamnya . Seolah olah melihat ban motor aku melihat kekakinya , menurut penglihatanku kakinya biasa - biasa saja hanya luka yg terlihat . Ada perang dalam hatiku , apakah dengan memberinya uang akan membuatnya malas untuk bekerja dan lebih senang untuk minta - minta tetapi dalam pengajian yang aku ikuti beberapa hari yg lalu disampaikan bahwa sedekah akan membuka pintu rahmat Allah .

Aku juga teringat peristiwa semalam , ketika tadi malam aku pergi ke pasar untuk membeli martabak bandung , sambil menunggu martabaknya masak aku duduk melihat orang orang yang lalu lalang , ramai sekali karena daerah kami terkenal dengan kuliner malamnya . Dihadapanku lewat seorang bapak paruh baya memegang ember lalu aku masukkan selembar uang lima ribuan , dengan santai kulihat dia duduk didekat ku , aku heran ada apa ? apa aku salah ? Apa bapak ini bukan pengemis ? kenapa dia nggak langsung pergi ke tempat lain pikirku. Kalau bapak ini bukan pengemis aku bisa malu sekali karena aku menganggap dia mengemis tetapi untunglah tidak lama kemudian si penjual martabak bertanya :” Berapa Pak ? “ si Bapak langsung menuangkan isi embernya dan kulihat isinya memang uang lembar dua ribuan dan lima ribuan , dengan cekatan sipenjual menghitung uang tersebut dan jumlahnya Rp. 76.000 . Sipenjual langsung menyerahkan uang tukarannya dengan lembar RP. 50.000,- dan Rp. 10.000,- . Melihat hal ini langsung aku melirik arloji di tangan baru jam 20.00 WIB .

Aku tersentak ketika mendengar suara klakson mobil dibelakangku , dengan sigap kutekan gas dan perlahan menuju pasar . Kubuang semua pikiranku karena aku harus fokus dijalan .

Seperti inikah cara berfikir orang sekarang ini, mereka lebih suka meminta minta dijalan dari pada bekerja . Allah berikan mereka tubuh yang sehat , kuat tetapi mereka tidak gunakan untuk bekerja mencari nafkah, mereka lebih suka meminta minta dijalanan kerjanya tidak terlalu berat tetapi hasil yang diperoleh dengan meminta minta dijalanan jauh lebih banyak dari bekerja jadi kuli di pasar atau bekerja di kebun atau sawah orang lain. Hal ini bisa mejadi pemicu kenapa orang lebih suka jadi pengemis . Kita berharap tidak banyak orang yang berfikir seperti ini, semoga mereka juga tahu dengan sepotong hadist yang isinya tangan diatas lebih baik dari tangan dibawah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post