JODOH SEJATI

#Pentigraf (4)

#1

“Kenapa kita tidak bisa berjodoh, Mar? Dulu, saat kita bertemu, takdirmu yang tidak memungkinkan kita bersatu. Sekarang, saat kamu telah sendiri, takdirku yang tidak mengijinkan aku memilikimu, karena aku telah ada Yuni. Kenapa Mar? kenapa Tuhan seperti membiarkan hati kita sengsara…” Aldi berbicara separuh berbisik. Sekilas terlihat air mata menggenang di sudut matanya.

#2

Lidahku kelu, hanya hatiku yang berkata-kata. Sejak perpisahan tiga tahun lalu, sesungguhnya aku telah mengikhlaskan Aldi. Saat itu aku tersadar masih memiliki Mas Pram. Bagaimanapun kondisi suamiku saat itu, separah apapun sakitnya, seikhlas apapun dia mau melepaskanku, aku memang salah telah mencintai Aldi. Aku ingin menebus kesalahanku dengan setia pada Mas Pram sampai akhir hayatku, apapun yang terjadi.

#3

“Kau sudah menjawabnya, kita memang bukan jodoh” jawabku sambil mengusap batu nisan di hadapanku. Andai lelaki di sampingku ini tau bahwa hatiku telah membeku untuknya, telah terkubur bersama batu nisan ini. Bahkan aku sering meminta pada Sang Pencipta untuk segera memanggilku pulang, agar aku bisa segera bertemu dengan jodoh sejatiku. Wahai yang tercinta, maafkan aku, hatiku pernah mengkhianatimu.