#Mencoba_Pentigraf_lagi

Terjun Bebas

Hari itu kegiatan di sekolah benar-benar menguras tenaga dan fikiran. Tamu yang datang silih berganti membuatku lelah. Belum lagi kewajiban mengajar hari itu yang cukup padat, delapan jam pelajaran. Membuat fisik ini seolah tak memiliki tenaga lagi untuk melakukan apapun.

Jika menuruti rasa lelah, sebenarnya hanya satu keinginanku, tidur. Tapi apalah daya, aku masih memiliki kewajiban untuk mengirimkan tulisan memenuhi tantangan menulis hari ke-39. Selesai shalat Maghrib, aku paksakan diri siap di depan laptop walaupun mata ini voltasenya sudah kurang dari 5 watt. Mencoba mengembangkan ide yang aku dapatkan saat menerima orang tua siswa. Kejadian unik yang aku alami berhasil aku tuangkan dalam tulisan yang tidak begitu panjang. Aku pikir lumayanlah, yang penting tidak terjun bebas. Tulisan segera aku unggah, dan berhasil hingga aku klik ‘tayangkan”. Lega rasanya telah memenuhi kewajiban walapun dilakukan saat-saat injury time.

Waktunya istirahat, aku berdiri dan merenggangkan otot-otot yang terasa kaku. Kedua tangan kuangkat ke atas dan kubuat gerakan peregangan sederhana agar rileks. Tiba-tiba seseorang menepuk bahuku dari belakang dan berkata “Ma, tidurnya pindah ke kamar, tidur sambil duduk gitu nanti badanmu pegel”. Aku terbangun. Dalam keadaan setengah sadar, aku tersentak, kaget. Kulihat layar laptop, ternyata masuk ke akun Gurusiana pun belum kulakukan. Kulirik jam dinding, waktu sudah menunjukkan pukul 00.23 Wib. Oh tidaaak, akhirnya aku harus mengalami rasanya terjun bebas dari ketinggian lantai 39. Ambyaaar.

Sumber gambar : https://www.google.com/search?q=orang+tidur+di+meja+belajar&safe