Tina S. Atmasasmita

Lahir di Bogor, tahun 1973. Telah dikaruniai 2 (dua) orang putri. Mulai mengajar pada tahun 1996 di Kota Bogor, Alhamdulillah pada tahun 2005 Allah memberi kese...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tukang Bubur 'Long Distance'

Tukang Bubur 'Long Distance'

BUKAN TANTANGAN

#True_story_of_my_life

April 10, 2020

TUKANG BUBUR “LONG DISTANCE”

Cerita sederhana ini sengaja saya tulis untuk menyemangati diri dalam rangka ikhtiar mencari kesembuhan, semoga saja… karena saya merasa mental saya up and down menjalani ujian sakit kali ini. Tidak seperti biasa, saya merasa seperti bukan diri saya, si Mer yang selalu ceria dan optimis menjalani segala macam ujian hidup (itu juga kata orang lain lho…)

Alasan lain saya menulis karena teringat juga saran almarhum ayah saya, kalau kamu ga mau pikun, saat kamu sakit atau kamu sedang banyak waktu luang, biasakan membaca buku atau menulis supaya pikiran kamu tetap awake dan aktif. Dan memang terbukti hingga akhir hayatnya ingatan beliau masih sangat tajam akan banyak hal dan pengalamannya di dunia ini. Insya Allah selama hayat di kandung badan, nasihat itu akan saya jalankan.

Alhamdulillah pagi ini sesi ke-tiga obat dokter telah selesai kuhabiskan, 3 kali ke dokter, 3 kali pula jenis antibiotik yang harus saya minum. Rapopo lah, yang penting saya sembuh, saya yakin dokter mentreatment saya dengan segenap wawasan keilmuannya di bidang medis. Yang penting saya harus banyak minum untuk menetralisir asupan zat kimia yang mampir di tubuh saya.

Insya Allah, jika masih ada hak saya menikmati dunia fana ini, Senin depan saya harus sowan lagi ke dokter internist langganan saya itu untuk mengkonsultasikan dua macam hasil cek lab yang baru akan saya terima hari senin paginya, itu juga kalau tidak antri di lab pemeriksanya di Jakarta. Dua jenis pemeriksaan tidak bisa dilakukan di lab kesehatan yang ada di Bandung, padahal labnya sudah terkenal bagus kredibilitasnya. Katanya mereka tidak punya alatnya untuk pemeriksaan jenis itu, ya sudah saya sabar aja.

So… mulai hari ini dan setidaknya sampai Senin sore saya hanya wajib minum vitamin dan suplemen untuk pemulihan saja, serta punya stok paracetamol untuk jaga-jaga jika demam tidak bisa ditahan muncul lagi. Bismillah semoga menjadi jalan menuju kesembuhan…. Saya berusaha mensugesti diri saya dengan pikiran positif supaya segalanya menjadi ringan, apapun yang akan terjadi esok, semoga ringan juga saya rasakan.

“Yank, moyan yu sambil makan bubur” cintaku yang kumisan ini selalu semangat menawari untuk sarapan (Moyan : berjemur). Dan saya tidak mungkin menyia-nyiakan tawaran bagus ini, pikirku sekalian nanti minta antar bertemu si cantik lucu yang sudah lama ga ketemu, cucuku.

Setibanya di tukang bubur…ada satu hal yang menurut saya amazing yang sudah dilakukan oleh penjual bubur langganan itu. Apa itu pemirsa?? Kursi atau jongko tempat kami konsumen biasanya makan bubur ditata oleh penjualnya dengan jarak yang berjauhan. Sangat berjauhan bahkan. Jongko tempat duduk dibagi menjadi dua kelompok, antara jongko kelompok 1 dan 2 jaraknya tidak hanya 1 meter… mungkin sekitar 10 meter. Kalau ngga percaya, nih di bawah saya sertakan fotonya… bahkan jarak antara gerobak buburnya dengan konsumen terdekat saja jaraknya sekitar 3 atau 4 meter, update banget kan penjual buburnya… Sontak cintaku berkomentar “Waah…si Bapa ini buburnya Social distancing nih…” beberapa konsumen yang sedang menikmati bubur melirik dan senyum-senyum ke arah kami. Yah… begitulah, kadang kami memang so akrab.

Saat bubur sudah tersaji di depan saya, antara ragu dan mau saya mencoba menyuapkan bubur hangat itu ke mulut. Bukan karena buburnya tidak menarik, tapi karena tiba-tiba badan saya lemas, nafsu makan seperti menguap ke langit yang kala itu biru bersih, kepala saya pusing. Dengan gaya so manja saya senderkan kepala di bahu pa kumis kesayangan, saya tidak memperdulikan orang-orang di sekitar yang mungkin langsung merasa kenyang (baca : enek) melihat tingkah saya yang so mesra di tempat umum, padahal sumpaaaah saya tiba-tiba pusing dan lemas. Orang yang bahunya saya pinjampun tidak tahu kalau saat itu saya sebenarnya cari penahan tubuh yang sudah mulai limbung. Biarlah dia mengira saat itu saya ingin bermanja dengannya di depan orang lain, semoga dia tidak malu.

Tiba-tiba gawaiku berbunyi, ternyata sahabatku dari Bogor yang menghubungi “Mon… gimana sekarang, masih sakit? Gimana perkembangannya?” ahh, aku suka sekali kalau sobatku yang satu ini menyapaku dengan panggilan itu, Mon, singkatan dari Timon, Tina Montok, gapapa aku ga akan pernah ngambek atau kesal dengan sebutan itu, aku tau itu panggilan sayang seseorang kepada sahabatnya. Justru mendengar sapaan itu tiba-tiba seperti ada energi, aku kembali sadar dari keadaan yang hampir menghilang,

“Alhamdulillah say… nih aku lagi nyabu sama Pa Kumis”

“Alhamdulillah aku seneng dengernya, semoga cepet sehat lagi ya say, ulah sakit wae atuh, sehat, sehat…”

“Aamiin…nuhun ya say doanya, eh tau ga ini tukang buburnya social distancing banget loch, duduknya pajauh…” tiba-tiba naluri gibahku muncul, sodara-sodara.

“Masa sih Mon?”

“Iya, malah ini mah bukan social distancing lagi namanya, soalnya tiap blok bangku jaraknya jauuh banget, 10 meter an lah”

“hahaha, naon atuh?”

“hmm…kyknya lebih tepat Long distance deh ini mah, soalnya jauh bangeeet”

“Hahaha… Mon aya-aya wae” Alhamdulillah, semangatku tiba-tiba seperti turun lagi ke bumi, masuk lagi ke raga ini. Ternyata benar, tertawa itu bisa bikin kita sehat, dan bentuk perhatian, sebesar apapun itu akan menjadi energi yang luar biasa bagi penerimanya.

“Ya udah, selamat ngabubur ya say… mudah-mudahan Mon sehat seterusnya”

“Aamiin, nuhun ya doanya untukku” terima kasih sahabatku, Bu Novayanti, teleponmu mengalihkan duniaku, haha... jadi lagu Afgan donk

Telepon kututup, aku lirik mangkok buburku, sedikit-sedikit isinya kunikmati dengan santai, tanpa beban, akhirnya habis juga. Kutatap langit yang pagi itu sangat indah, dengar warna birunya yang cerah, kutarik nafas panjang, kunikmati sorot matahari yang mengenai tubuhku, Alhamdulillah. Jazakallah atas nikmat ini Yaa Robb.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Jika ini nyata, semoga segera sembuh. Amin. Tetap semangat...jika ini hanya ide penulisan, luar biasa. Saya seolah melihat sendiri kisahnya.Salam kenal.Salam literasi.Salam guru CORONA.

10 Apr
Balas

Aamiin... Yra, trima kasih do'anya Mas, salam kenal juga dr sy di Jawa Barat. Sy mau follow Mas Lisata ko susah ya, atau mmg koneksi yg sdng krng bgs ya.. nnt sy coba lg

11 Apr

Semoga lekas sembuh ya bu, tulisan ibu menarik sekali, gak terasa sudah habis aja isinya keren walaupun itu tentang perjuangan tapi saya suka semangatnya..barakallah

11 Apr
Balas

Aamiin... Trima ksh Mas Dino atas doanya utk kesembuhan sy. Sy hrs memotivasi diri sendiri utk sembuh Mas. Sbnrnya malu, tulisan sy terlalu sederhana, mah hrs byk bljr.

11 Apr

Semoga Allah segerakan mengangkat semua penyakit ibu, sehat dan beraktivitas kembali seperti sedia kala. Aamiin Ya Robbal'alamiin. Wah saya juga kalo lagi kurang sehat sukanya sabu bu, sarapan bubur. Satu aliran ya kita. Salam sehat

13 Apr
Balas

Aamiin.. Yra.... trima kasih ibu atas supportnya. semoga kita selalu diberkahi dengan kesehatan ya Bu...dan tetap semangat menjalankan tugas.

04 May

Alhamdulillah...ini pengalaman hidup saya hari ini, tepatnya td pagi. ternyata perhatian dan tertawa bisa menjadi energy yang luar biasa buat kita ya. salam kenal juga dari saya di Jawa Barat.

10 Apr
Balas

Semangat Bunda..cepat sehat dan pulih kembali..Aamiin

10 Apr

Aamiin... Aamiin YRA... Trima kasih atas doa dan supportnya utk sy Bu. Semoga Bu Yuniar dan kelrg sll diberkahii kesehatan dan dlm lindungan Allah SWT.

11 Apr



search

New Post