Heri Susanto

Heri Susanto, S.Kom., M.Pd.Guru SMK Negeri 4 Surakarta. Gabung di gurusiana pada Januari 2018. Salam kenal ...Email : [email protected] / telp : 081329707...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tantangan Hari ke-20 : Integritas = Trust

Tantangan Hari ke-20 : Integritas = Trust

Integritas berasal dari bahasa Latin integer; incorruptibility, firm adherence to a code of especially moral a acristic values, yang artinya sikap yang teguh mempertahankan prinsip, tidak mau korupsi, dan menjadi dasar yang melekat pada diri sendiri sebagai nilai-nilai moral. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian integritas adalah mutu, sifat, dan keadaan yang menggambarkan kesatuan yang utuh, sehingga memiliki potensi dan kemampuan memancarkan kewibawaan dan kejujuran.

Integritas adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai - nilai luhur dan keyakinan. Definisi lain dari integritas adalah suatu konsep yang menunjukkan konsistensi antara tindakan dengan nilai dan prinsip. Dalam etika, integritas diartikan sebagai kejujuran dan kebenaran dari tindakan seseorang. Lawan dari integritas adalah hipocrisy (hipokrit atau munafik).

Integritas di dunia pendidikan (sebenarnya) merupakan faktor yang sangat penting. Hal tersebut menjadi salah satu faktor penentu kualitas proses maupun hasil pendidikan. Simplenya, pendidikan dinyatakan berhasil jika melalui proses yang berkualitas. Sehingga, linearnya, akan menghasilkan kualitas yang tinggi juga. Contohnya, jika salah satu parameter dari kualitas adalah tingginya angka nilai ulangan, maka proses pembelajaran sebelum ulangan menjadi sangat menentukan. Jika proses pembelajaran berkualitas, maka mestinya hasilnya juga berkualitas (tentu saja dengan mengabaikan intake siswa yang berbeda-beda).

Makna integritas pendidikan di Indonesia bisa sangat luas. Di antaranya integritas lembaga / sekolah / perguruan tinggi, guru, stake holder, siswa / mahasiswa bahkan masyarakat. Sekali lagi, faktor integritas ini menjadi sangat penting untuk menentukan kualitas pendidikan secara umum. Jika semua faktor atau pihak yang disebutkan tadi mampu menegakkan integritasnya di bidangnya masing-masing, maka diyakini akan menghasilkan kualitas pendidikan di Indonesia menjadi lebih maju.

Contoh sederhana, di SMK, siswa banyak diarahkan untuk siap kerja. Perusahaan atau dunia industri tentu akan memilih siswa yang memiliki integritas tinggi untuk direkrut sebagai pekerjanya. Seandainya sekolah sudah membuat nilai siswa dengan integritas tinggi, maka bisa jadi perusahaan atau DUDI tidak perlu lagi melakukan tes yang sama lagi. Atau, tinggal menggunakan data dari sekolah sebagai dasar seleksinya. Walaupun tentu masih ada tahapan seleksi di bidang lain sesuai kebutuhan perusahaan atau DUDI. Seandainya perusahaan atau DUDI masih banyak melakukan test untuk mendapatkan data yang “sama”. Artinya belum adanya “trust” dari perusahaan atau DUDI ke sekolah.

Berdasarkan contoh sederhana tadi, dapat kita ambil kesimpulan, bahwa integritas akan menghasilkan trust. Dan, itu bisa mencakup banyak bidang, tidak hanya seperti yang dicontohkan di atas. Itulah yang sangat perlu kita perjuangkan. Sulit, kompleks, itu mungkin dua kata yang perlu dipecahkan demi kemajuan pendidikan di Indonesia tercinta. Semangat ...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post