Heri Susanto

Heri Susanto, S.Kom., M.Pd.Guru SMK Negeri 4 Surakarta. Gabung di gurusiana pada Januari 2018. Salam kenal ...Email : [email protected] / telp : 081329707...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tantangan hari ke-30 : Minta Maaf itu Berat, Biar Aku Saja  #1

Tantangan hari ke-30 : Minta Maaf itu Berat, Biar Aku Saja #1

Minta maaf itu berat, biar aku saja. Itu judul suka-suka yang nulis aja. Tapi memang benar, bahwa minta maaf itu berat. Sebagian orang merasa bahwa minta maaf itu berat. Apalagi jika dia merasa, bahwa dia di posisi tidak bersalah. Lebih berat lagi, jika dia disuruh minta maaf duluan ketika dia merasa berada di posisi tidak bersalah. Hemm ... bisa dibayangin gimana beratnya. Tapi itulah anjuran agama Islam, yaitu mendahulukan minta maaf.

Setiap orang memiliki ‘bakat’ yang berbeda-beda. Ada orang yang mudah minta maaf, ada juga yang sulitnya luar biasa jika disuruh minta maaf. Hal itu tentu selain taufik dari Allah Subhanahu wa ta’ala juga karena beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain lingkungan atau mungkin keyakinan atau iman kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Dan, faktor iman itulah yang menjadi pendorong paling kuat untuk menjadi orang yang mudah minta maaf. Bahkan orang yang keras luar biasa seperti Umar bin Khatab bisa lunak hatinya karena iman yang kokoh di dalam hatinya. Maka, jika kita ingin menjadi orang yang mudah minta maaf, tidak ada jalan lain kecuali selalu berusaha memperkokoh iman kita.

Mengapa Islam menganjurkan umatnya untuk mendahulukan minta maaf?. Ada beberapa alasannya. Pertama, karena Islam memerintahkan umatnya untuk selalu menjalin ukhuwah di antara mereka. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman :

“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu perbaikilah hubungan antara kedua saudaramu itu.” (QS. al-Hujurat: 10)

Bahkan Allah ingatkan, di antara nikmat besar yang Allah Subhanahu wa ta’ala berikan kepada para sahabat adalah Allah jadikan mereka saling mengasihi. Padahal sebelumnya mereka saling bermusuhan. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman :

“Ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, kemudian Allah mempersatukan hatimu, lalu jadilah kalian orang-orang yang bersaudara, karena nikmat Allah.” (QS. Ali imran: 103)

Demikianlah Islam, mengajarkan umatnya untuk berusaha menjalin ukhuwah di antara mereka sendiri. Oleh karena itu, bagi yang dimintai maaf ada ancaman besar dari Allah Subhanahu wa ta’ala. Jika mereka telah dimintai maaf oleh orang. Dan, orang tersebut telah berusaha sungguh-sungguh untuk minta maaf dan memperbaiki hubungan. Maka, jika tidak memberi maaf, amalnya ditangguhkan hingga ia memberi maaf kepadanya. Sebagaimana sabda Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam :

“Pintu-pintu surga dibuka setiap hari Senin dan Kamis. Lalu diampuni seluruh hamba yang tidak berbuat syirik (menyekutukan) Allah dengan sesuatu apapun. Kecuali orang yang sedang ada permusuhan dengan saudaranya. Dikatakan, tunda amal dua orang ini, sampai keduanya berdamai… tunda amal dua orang ini, sampai keduanya berdamai… tunda amal dua orang ini, sampai keduanya berdamai…” (HR. Muslim)

Hadits di atas menyebutkan dua orang atau pihak yang akan ditunda amalnya. Tetapi jika salah satu sudah berusaha memperbaiki hubungan dan di pihak lain tidak mau, maka pihak yang sudah berusaha memperbaiki hubungan tidak termasuk dalam ancaman hadits tersebut. Ada juga perkataan para ulama berikut :

“Yang bisa kita simpulkan, apabila salah satunya berusaha berdamai dengan yang lain tapi perdamaian itu tidak diterima, maka orang yang berusaha berdamai tersebut diampuni. (Syarh az-Zarqani ‘ala al-Muwaththo’, 4/335)

Gimana?. Luar biasa syariat Islam ini kan?. Jadi, poin pentingnya adalah minta maaf itu berat, jika ditopang dengan keakuan kita. Minta maaf itu berat jika kita sandarkan pada sakit hati kita sendiri. Tetapi jika kita sandarkan hanya untuk Allah Subhanahu wa ta’ala, maka akan menjadi ringan. Mengapa?. Pertama, amal kita tidak akan ditunda untuk diterima Allah Subhanahu wa ta’ala. Kedua, pahala yang luar biasa menanti kita orang beriman. (Bersambung ya ...)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post