Pamula Trisna Suri

Lulusan dari FIK UNY tahun 2009, lahir di Purworejo dan tumbuh besar di kota berhati nyaman, Yogyakarta. Merantau ke Pulau sumbawa selama kurang lebih li...

Selengkapnya
Navigasi Web

Nilai Halal

NILAI HALAL

Pak Guru baru saja sampai rumah kontrakan. Meletakkan tas, sepatu dan mengganti pakaiannya. Dia merebahkan badan dikasur yang sudah usang. Terdengar suara nada dering telepon berbunyi.

Guru: Iya, Pak.

Kepsek : Pak, ada orang tua siswa yang protes nilai PJOKnya dapat nilai 65.

Guru : Lho, ada yang salah dengan nilai itu pak? Kan, sudah KKM.

Kepsek: Iya, ini anak juara kelas. Nilainya semua diatas 80, bahkan ada yang dapat nilai 100. Penilaian UTS kemarin teori atau praktek, Pak?

Guru: Saya pakai penilaian praktek,Pak.

Kepsek : Materinya apa?

Guru : Kebetulan saat itu materi Voli, jadi saya ambil nilai passing bawah selama satu menit.

Kepsek : Penilaiannya gimana,Pak?

Guru : Saya pakai rentang skor terendah dan tertinggi dalam satu kelas kemudian di buat tabel penilaian, Pak. Insyaallah penilaian saya sudah sesuai prosedur penilaian.

Kepsek: Oohh... Ya sudah, kalau penilaian sudah sesuai prosedur besok jelaskan saja kepada orang tua siswa. Bukan wewenang saya juga tentang penilaian kalau guru mata pelajaran sudah melaksanakan sesuai dengan prosedur.

Guru : Baik, iya pak. Besok saya siapakan data-datanya jika dibutuhkan.

Selang beberapa menit nada dering telepon kembali berbunyi.

Guru : Iya, Pak. Gimana?

Kepsek: Pak, kira-kira bisa dirubah gak nilai anak yang bernama Salsabila kelas 9.1 ?

Guru: Memangnya ada apa, Pak?

Kepsek: Ini orang tua yang protes tadi, minta anaknya dinaikan nilai PJOKnya karna mau melanjutkan ke Kota untuk SMAnya.

Guru: Nilai UTS belum berpengaruh terhadap penerimaan siswa baru, kan, Pak?

Kepsek: Iya, itulah saya heran. Udah saya jelaskan juga tadi, tapi tetap saja dia ngotot. Kebetulan Ayahnya ini Kabid di Dinas Pendapatan, Pak.

Guru: Jadi gimana, Pak? Nilai sudah tertulis di Raport.

Kepsek : Sebentar Pak, ada Kabid Dinas Pendidikan menelpon.

Guru : Ya, Pak.

Haloo halooo kartu haloo....(nada tunggu)

Kepsek : Pak...

Guru : Iya, Pak.

Kepsek: Baru aja Kabid Dinas Pendidikan telp. Ternyata orang tua siswa tadi melapor.

Guru : Lho, kok gitu. Jadi gimana baiknya, Pak?

Kepsek: Gini aja, Pak, kalau bisa dan Bapak bersedia naikan nilai anak itu.

Guru: Duh, gimana ya, Pak. Memang kemampuan anaknya segitu. Pernah juga saya kasih ujian teori juga nilainya gak terlalu tinggi.

Kepsek : Sebenarnya nilai itu mutlak dari Bapak sebagi guru mata pelajaran. Hanya saja daripada panjang perkaranya, kita bantu aja anak itu, Pak.

Guru : Dinaikan jadi berapa ,Pak? Kalau jadi 75?

Kespek : Nilai 75 itu predikatnya masih C, Pak. Kalau bisa 80.

Guru : Waduh, kalo Salsabila memang gak terlalu terampil dibidang olahraga, mau dari materi lari, sepakbola, basket, voli, bulu tangkis, guling depan dan lain-lain dia biasa saja, Pak. Bisa protes nanti teman-teman lain yang kemampuannya lebih dari dia.

Kepsek: Coba kasih ujian teori, Pak. Dari pada berurusan dengan Dinas. Susah kalo udah berususan dengan penguasa ini.

Guru: Iya juga sih, Pak. Berarti gini aja, Pak. Saya kasih nilai 80 dengan catatan besok dia harus membayar nilai dengan praktek sesuai target dengan hasil 80.

Kepsek : Nah, itu juga bisa. Besok, panggil saja anaknya.

Guru : Ya, Pak. Soalnya selama ini saya membiasakan anak-anak dengan kejujuran, dan nilai yang diperoleh itu nilai halal. Jadi biar dia dapat nilai yang halal dan saya pun tidak gundah memberikan nilai yg tidak seharusnya.

Kepsek: Iya, anggap aja kita nolong orang, Pak.

Guru : Ya, Pak. Menolong tapi tetep sesuai dengan prosedurnya. Hehehe.... Susah kalau gak sesuai dengan hati nurani. Biar saya gak dosa kasih nilai tambahannya.

Kepsek: Kalo gitu, Bapak langsung hubungi wali kelas agar nilai diubah ya, Pak.

Guru : Siap, Pak.

**

"Astagfirullah, ada-ada aja orang tua jaman sekarang. Bukankah tidak semua juara kelas harus tinggi nilainya di semua mata pelajaran? Bahkan beberapa sang juara terkadang memang lemah di bidang olahraga."

Nasib jadi bawahan, tertekan karena perintah atasan. Apes juga Pak Guru tidak punya koneksi petinggi/ pejabat. Percuma saja mempertahankan idealismenya tentang penilaian.

Zaman sudah berubah, lobi-lobi dan jabatan yang tinggi bisa jadi andalan. Sia-sia saja melawan penguasa.

Pak Guru mengalah, bukan karena dia takut. Tapi masalah ini bisa panjang dan mempertaruhkan nama sekolah.

"Aahh.. Apalah arti sebuah nilai."

Pak Guru berjalan melewati lorong kelas hingga tiba dikelas 9.1.

"Salsabila, ikut Bapak kekantor. "

"Iya, Pak. "

Guru dan murid berjalan berdampingan melewati lorong tanpa sepatah kata terucap.

"Duduk, Nak. Betul kamu mau melanjutkan SMA di kota?"

"Iya, betul, Pak. "

"Nah, untuk mendapatkan predikat B dalam Raport maka nilaimu harus 80. Dalam praktek passing bawah kami harus mencapai skor diatas 35 dalam satu menit untuk mendapat nilai itu. Kamu kemarin dapat berapa? "

"Sepuluh, Pak. "

"Sekarang Bapak bantu kamu untuk dapat nilai 80. Bapak tahu kamu pintar, hanya saja pada praktek olahraga kemampuanmu memang terbatas. Besok pagi, kamu kesini untuk ujian tertulis. Belajarlah... "

"Iya, Pak. Terimaksih. "

**

"Salsa, kerjakan soal ini. Dari 50 soal kamu membutuhkan 40 jawaban yang benar untuk mendapatkan nilai 80."

"Kalau ternyata nilai saya gak sampai 80, Pak?"

"Setiap pagi, bapak kasih soal yang lain lagi sampai kamu dapat nilai 80."

Salsa mulai mengerjakan soal, sayangnya hasil ujiannya tidak sampai 80.

Hari kedua, ketiga dan keempat nilai salsa masih dibawah 80.

"Akhirnya nilaimu mencapai 82, Salsa. Selamat ya, nilai rapotmu sekarang sudah halal. "

Tamat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post