Panji Amboro

Pengalaman adalah guru terbaik...

Selengkapnya
Navigasi Web
Daring dari Timur Tengah

Daring dari Timur Tengah

Pemerintah sudah mengeluarkan edaran untuk semua masyarakat, khususnya bagi para pendidik melaksanakan WfH disaat pandemi covid-19. Kami para citivitas pendidik resah, galau, dan gundah akan hal tersebut. WfH (Work from Home) merupakan hal baru bagi civitas pendidik terutama di pedesaan. Hal apa yang bisa dilakukan oleh pendidik? Dan apa yang dilakukan siswa saat Belajar di rumah?? Semua pertanyaan ada dibenak kita semua. Banyak orang yang mengatakan "enak bagi para ASN, duduk-duduk sudah terima gaji. Dan itu mereka makan gaji Buta" itu pandangan masyarakat awam terhadap kita yang ASN.

Tetapi tidak bagi kita, meskipun lembaga SDN SUMBER CANTING 2 Kecamatan Botolinggo terletak diujung timur Kab Bondowoso. Kabupaten Bondowoso mendapat julukan Timur Tengah, Mengapa demikian??? Bondowoso termasuk dalam Provinsi Jawa Timur yang terletak ujung timur dan berada di tengah-tengah antara kabupaten Situbondo, Banyuwangi dan Jember. Para pendidik berusaha mencoba memasukkan pembelajaran daring. Upaya ini tidak mudah dilaksanakan, banyak tantangan dan hambatan. Antara lain, mindset dari sebagian civitas pendidik dalam menerima hal tersebut, dengan arahan dan pembinaan akhirnya bisa menerima mereka pembelajaran daring. Selanjutnya dari walimurid juga banyak sekali tantangan dan hambatan, mulai dari blank spot, tidak adanya smartphone dan paket internet yang dimiliki walimurid. Semua hambatan sedikit demi sedikit teratasi berkat kerjasama dan penyamaan persepsi antar civitas pendidik di lembaga.

Pemecahan masalah tersebut antara lain:

Buku pelajaran dibagikan kepada siswa sebagai sumber belajar. Tanpa adanya sumber belajar maka siswa tidak akan bisa mengerjakan tugas yang diberikan guru. Meskipun bisa mengerjakan nilainya pun minim Setiap kelas membentuk WA Group sebagai sarana penyampaian informasi. Hal ini tidak mudah. Karena para guru awalnya meminta no WA siswa terdekat kemudian secara tepuk tular siswa lainnya mengirimkan no WA ke guru kelas. Hal ini tidak sebentar tetapi memakan waktu yang cukup lama, mengingat jumlah siswa 130. Dengan harapan semua informasi dari sekolah bisa tersampaikan. Menyusun tugas siswa. Setiap hari guru menyusun tugas siswa, baik kompetensi pengetahuan maupun keterampilan, disesuaikan dengan Promes yang berlaku pada lembaga. Kompetensi pengetahuan dilaksanakan dengan menyusun soal pilihan ganda melalui google form. Sedangkan kompetensi keterampilan disusun oleh guru berdasarkan keterampilan yang ada di buku tema, seperti membuat pigura dari kulit telur (bahan bekas) kemudian nanti hasil kreasi siswa di foto kemuadian dimasukkan ke group WA. Menyusun kuis dalam Google form. Kompetensi pengetahuan disusun menggunakan google form yang terdiri dari mata pelajaran PAI, PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, SBDP, PJOK, Bahasa Madura dan Baca Tulis Al-Qur'an. Penyusunan naskah dibuat dengan pilihan ganda, dengan jumlah soal yang bervariasi sesuai tingkat kelas. Menganalisis tugas siswa. Tidak berhenti sampai menyusun naskah, para civitas pendidik SDN SUMBER CANTING 2 juga menganalisis hasil belajar siswa di rumah melalui google form yang sudah dikerjakan. Setiap pekan para guru selalu mengingatkan siswanya untuk mengerjakan tugas bagi yang belum. Kenapa setiap pekan?? Tidak setiap hari?? Hal ini pasti jadi pertanyaan bagi para pembaca. Lembaga kami terletak diujung sebelah timur denga. Ketinggian sekitar 1000 meter di atas permukaan laut, jarak dari kecamatan ke lembaga kami cukup jauh, yakni sekitar 20 km dengan waktu tempuh sekitar 1 jam dengan medan yang extrime. Dengan demikian kita mengambil langkah setiap pekan mengingatkan siswa yang belum mengerjakan tugas di google form secara door to door. Membuat posko WiFi. Langkah selanjutnya memasang dengan posko Wi-Fi pada guru yang ada di sekitar sekolah, ada 3 posko awal yang terbagi pada daerah paling utara, tengah, dan timur. Seiring berjalannya waktu dan masukan dari berbagai pihak posko bertambah menjadi 4 bagian. Posko Wi-Fi diperuntukkan bagi walimurid yang memiliki smartphone tetapi tidak memiliki paket internet. Dengan adanya kebijakan dari Kemdikbud bahwa daring bisa dibiayai dengan menggunakan dana BOS hati kita lega. Dengan begitu semua upaya yang kita lakukan tidak menyimpang dari peraturan yang berlaku saat ini.

Waktu terus berjalan, daring sudah berjalan selama kurang lebih 2 bulan, dan akhirnya pembelajaran tematik kelas 1-6 bisa tuntas. Memang anjuran dari kementrian pendidikan saat ini adalah merdeka tetapi bukan merdeka kemudian siswa tidak diberi pelajaran dan tagihan sama sekali. Hal tersebut malah membuat pendidikan terlantar dari TK-perguruan tinggi. Semoga upaya yang kecil ini bisa menjadi sokongan kemajuan pemerintah 10-15 tahun ke depan, dan bisa memberikan pengetahuan baru bagi para civitas pendidik di SDN SUMBER CANTING 2 Kecamatan Botolinggo.

Bravo SDN SUMBER CANTING 2 Kecamatan Botolinggo

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap... Timur tengah tak jadi hambatan. Selagi ada kemauan pasti ada jalan.

14 May
Balas

Jauh pak timur tengah itu. Hahaha

15 May

Mantap pak KS

14 May
Balas

Terimakasih Bu sofi

15 May

ship menambah pengetahuan

14 May
Balas

Terimakasih Abah saleh

15 May



search

New Post