KETIKA AKU TAK INGIN
OLEH: PARDI S. SALAMA
HARI KE 64
*
Dan ketika aku benar-benar pergi
Maka begitu sulit untuk kembali
Meski berbagai cara memanggil
Tak sedikit pun aku bergeming
*
Dan ketika aku terlanjur jauh
Akan sulit menemukanku kembali
Meski berbagai cara kau coba
Kau tak akan pernah bisa lagi
*
Dan ketika aku lebih memilih
Berjalan sendiri menapaki hari
Tak sedikit pun aku menyesal
Karena itu adalah pilihanku
*
Dan ketika aku harus rela
Melupakan berjuta kenangan
Yang pernah terukir bersama
Aku rela karena itu adalah luka
*
Dan ketika aku memilih sendiri
Maka aku tetap tak ingin lagi
Membuka diri seperti kau ingin
Karena itu adalah takdirku
*
Dan ketika aku berjumpa rasa
Merayu dan menawarkan diri
Aku tetap enggan membuka hati
Karena itu adalah keputusanku
*
Parigi Moutong, 05 Maret 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Pak. Salam literasi
Salam Literasi. Terimakasih atas Apresiasinya. Semoga sehat dan sukses selalu buat Bapak bersama keluarga tercintanya
Keren menewen pusinya mas Pardi.. Permainan kata yang aduhai indah memesona.. Sukses selalu
Amin. Terimakasih atas Apresiasinya. Semoga sehat dan sukses selalu buat Bapak bersama keluarga tercintanya
Dan ketika aku berjumpa rasaMerayu dan menawarkan diriAku tetap enggan membuka hatiKarena itu adalah keputusanku. Semoga sehat dan sukses selalu buat Bapak Pardi Salama
Amin. Terimakasih atas Apresiasinya Pak. Semoga sehat dan sukses selalu buat Bapak bersama keluarga tercintanya
Keren Pak Pardi
Terimakasih atas Apresiasinya. Semoga sehat dan sukses selalu buat Ibu bersama keluarga tercintanya
Membacanya imajinasi memaknainya. Sangat teguh pendirian tokoh dalam puisi ini. Hati yang terlanjur terluka tertutup selamanya. Mantap.
Terimakasih atas Apresiasinya. Semoga sehat dan sukses selalu buat Ibu bersama keluarga tercintanya
Dan ketika aku harus rela Melupakan berjuta kenangan Yang pernah terukir bersama Aku rela karena itu adalah luka Diksi yang indah dan sarat makna. Sukses selalu pak Pardi
Amin. Terimakasih atas Apresiasinya. Semoga sehat dan sukses selalu buat Ibu bersama keluarga tercintanya
Puisnya selalu mampu menggetarkan jiwa. keren pak pardi
Terimakasih atas Apresiasinya. Semoga sehat dan sukses selalu buat Bapak bersama keluarga tercintanya
Rangakaian katanya menawan, Bapak. Ketika aku telah mengambil keputusan, jangan lagi kau tanya lagi harapan. Salam sukses selalu, Bapak.
Amin. Terimakasih atas Apresiasinya. Semoga sehat dan sukses selalu buat Ibu bersama keluarga tercintanya
Top bgt pokoknya. Puisinya keren. Salam sukses
Amin. Terimakasih atas Apresiasinya. Semoga sehat dan sukses selalu buat Ibu bersama keluarga tercintanya
Keren Pak. Jangan pergi sebelum hati saling bicara. Salam sehat dan sukses selalu.
Keren puisinya, saudaraku... Sukses selalu.. Terus berkiprah...
Amin. Terimakasih atas Apresiasinya. Semoga sehat dan sukses selalu buat Bapak bersama keluarga tercintanya
Dan ketika aku lebih memilihBerjalan sendiri menapaki hariTak sedikit pun aku menyesalKarena itu adalah pilihanku. Diksi yang indah. dalam puisi Ketika aku tak ingin yang cadas dan keren. sehat selalu Dinda bersama keluarga tercinta.
Amin. Terimakasih atas Apresiasinya. Semoga sehat dan sukses selalu buat Kanda bersama keluarga tercintanya