MENITI JALAN KEHIDUPAN

Manusia diciptakan untuk tetap berkarya. Berkarya dengan memiliki kreatifitas yang bermanfaat. Setiap hari kita menggisi waktu yang bermanfaat. Bermanfaat bagi lingkungan serta untuk semua orang. Perjalanan setiap orang penuh dengan lika-liku. Sehingga jalan hidup tiap orang memiliki caranya sendiri. Caranya dengan memiliki rencana selalu akan terus dibuat atau dirubah ketika pergantian tahun baru.

Rencana semua pengusaha untuk mengembangkan bisnis dengan perusahan A,B,C dan seterusnya. Tanpa memikirkan kegagalan yang dihadapi. Selalu berusaha dan berharap akan kesuksesan yang diperoleh. Kesuksesan butuh perjuangan bukan seperti telapak tangan yang dapat dibalikkan dengan sesuka hati. Perjuangan yang kadangkala membuat pilu hati, harus tetap kerja keras. Semangat hidup yang harus dimiliki. Dengan memiliki semangat kita pun tak akan merasa ragu untuk melangkah menggapai tujuan.

Ketika menjadi guru honor pun perlu perjuangan. Betapa sakit dan pedihnya jalan yang harus dilalui. Gaji yang diterima tidaklah seberapa, apalagi mengajar di sekolah negeri. Seakan gaji pembantu, tukang batu, serta penyapu jalanan masih lebih tinggi dari pada guru yang tamatan sarjana. Sementara guru yang mengajar di swasta lebih sejahtera. Kami guru honor melaksanakan tugas merupakan penggilan hati dan rasa pengabdian kepada Nusa dan Bangsa untuk tetap terus bertahan. Mengajar dengan hati yang tulus. Penuh senyum walau hati menangis. Derita hidup yang terus menghujam. Kami tidak mau terus meratapi hidup. Kami pun mencari tambahan dengan cara kami. Ada yang memberikan les private, ada yang berjualan, ada yang terima jahitan, ada pula yang memiliki usaha sendiri. Itulah cara kami untuk tetap bertahan. Memang tidak mudah untuk meniti jalan kehidupan.

Perbedaan yang sangat mencolok dengan para guru yang telah berstatus. Pelimpahan tugas yang tetap kami terima dan selalu kerjakan dengan hati yang gembira. Selalu memotivasi diri untuk tidak cemburu akan keadaan. Serasa tersulut untuk menjadi lebih baik dalam pelayanan kepada generasi penerus. Pelayanan dengan memberikan pengajaran yang selalu berinovasi, menarik, dan selalu belajar untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik serta berkualitas. Berharap untuk dapat menjadi sejahtera dalam kehidupan. Kami tetap selalu berdoa untuk menjadi lebih sejahtera dalam meniti jalan kehidupan.

Hari berganti bulan dan tahun, berganti pejabat juga berganti kebijakkan. Pemerintah membuka pendaftaran. Pendaftaran pun dibuka untuk menjadi guru yang memiliki status. Berharap untuk mendapatkan status yang jelas serta menjadi kebanggan keluarga. Tidak hanya itu saja melainkan hidup pun menjadi sejahtera. Kami semua berusaha serta belajar lebih semangat untuk lulus dalam tes. Setelah melakukan pendaftaran maka dimulailah untuk tes tertulis. Banyak guru honorer berjuang serta berharap untuk lulus dalam ujian yang diberikan. Kami tahu hanya beberapa saja yang dapat diterima, sesuai bidang yang dibutuhkan. Pada saat itu yang dibuka untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, Olah Raga, BK, Kimia. Pengumuman pun tiba. Hati terasa berdetak kencang untuk melihat siapa saja yang lulus. Tiap lembar dicari dengan amat sangat cermat serta teliti. Wal hasil nama yang dicari pun dengan sangat jelasnya tertulis serta terketik rapid an kokoh telah dinyatakan lulus. Berita disampaikan kepada keluarga besar seperti angin Surga yang turun ke bumi. Betapa hati sangat gembira bersukacita, rasa syukur yang sangat mendalam. Anugerah yang tak terkira atas berkat yang tercurah. Tuhan begitu baik dengan melihat hambaNya yang tak putus dan tak henti selalu berdoa dan berharap. Ternyata doa yang tak pernah putus dari hamba yang penuh dosa didengar.