Pinta Turang Dabutar

Seorang guru biasa yang masih terus belajar untuk meningkatkan potensi diri. Mengajar di SMK Negeri 1 Tapaktuan, jurusan Akuntansi. Alhamdulillah mempunyai 2 an...

Selengkapnya
Navigasi Web
AIR MATAKU TUMPAH DI ACARA WISUDA ANAKKU

AIR MATAKU TUMPAH DI ACARA WISUDA ANAKKU

Muhammad Fahmy al Harits, putra dari...

Nama anakku dipanggil oleh pembawa acara agar naik ke atas panggung untuk melakukan peresmian acara wisuda.

Dengan bimbingan Ibu guru, anakku Fahmy naik ke atas panggung untuk penyematan medali dan juga tabung wisuda oleh Bapak kepala sekolah dan juga Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten tempat kami tinggal.

Sejak awal memasuki gedung tempat wisuda Fahmy, aku benar-benar tidak mampu membendung air mataku. Terlebih lagi saat melihat Fahmy mengenakan baju toga lengkap dengan topi dan juga medali yang terkalungkan di lehernya membuat air mataku semakin mengucur deras. Untung saja aku mengenakan masker, sehingga orang-orang tidak begitu jelas melihatnya.

Fahmy, putra pertamaku dengan izin Allah hari ini diwisuda karena telah menyelesaikan pendidikannya di tingkat Sekolah Dasar. Dia bersekolah di salah satu Sekolah Dasar pavorit di kota kami. Makanya setiap tahun mengadakan wisuda kepada para alumninya.

Masih sngat jelas di ingatanku peristiwa sepuluh tahun yang lalu ketika kami ditinggal pergi oleh ayahnya dan tidak kembali lagi hingga hari ini.

Pagi itu Fahmy yang masih berusia dua tahun merengek meminta ikut dengan ayahnya yang sudah bersiap-siap untuk pergi. Namun ayahnya tidak mengizinkan nya ikut dengan alasan hanya mau pergi ke pasar sebentar untuk membeli keperluan warung mie ayam kami.

Namun tidak seperti biasanya, sudah lebih dari dua jam dia tidak pulang-pulang juga. Bahkan saat pagi berubah menjadi siang dan siang berganti malam pun dia tidak pulang juga, membuat Aku begitu kebingungan mencarinya. Berulang kali kucoba menghubungi hapenya, namun tidak aktif sama sekali. Dan keesokan harinya pun kami masih terus mencarinya, namun hasilnya tetap nihil.

Hari demi hari pun berlalu, namun tak sedikitpun kabar darinya yang kami dapatkan. Sehingga dengan bantuan teman-teman kami berinisiatif mengumumkannya di koran lokal provinsi kami dengan harapan jika ada orang melihat keberadaannya, maka bisa menginformasikannya kepada kami. Tak banyak yang dapat Aku lakukan saat itu selain menangis dan berdo'a kepada Allah agar ia segera pulang ke rumah berkumpul kembali bersamaku dan kedua anak kami.

Namun ternyata takdir Allah berkata lain. Ia tidak kembali lagi kepada kami hingga hari ini.

Dua bulan setelah kepergiannya, dia menghubungiku lewat Facebook memberitahuku kalau dia sudah berada jauh di salah satu provinsi di pulau Jawa membuat kami semua sangat kaget dan terkejut mendengarnya.

Kami pun membujuknya untuk segera pulang karena anak-anak sangat merindukan dia, namun dia tidak mau. Malah dia mengatakan kepadaku kalau dia sudah tidak mencintaiku lagi dan ingin berpisah dengan ku. Beberapa hari kemudian dia menjatuhkan talaq kepadaku melalui email.

Berkali-kali Aku berusaha membujuk dia untuk memikirkan kembali keputusannya itu, mengingat kedua anak kami masih sangat belia yang tentu saja sangat membutuhkan kasih sayang dari ayahnya. Namun ternyata dia begitu keukeuh dengan keputusannya. Dia tidak mau merubahnya lagi.

Mendengar keputusannya itu, Aku begitu kebingungan bagaimana harus membesarkan dan menyekolahkan Fahmy dan juga adiknya, Sumayyah seorang diri? Apalagi mengingat kondisi fisikku juga kurang sempurna.

Belum lagi pekerjaanku yang hanya seorang guru TK honorer dengan gaji yang sangat jauh di bawah standar. Yang jika dihitung dengan matematika manusia, jangankan buat biaya sekolah, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kami saja pun pasti tidak cukup.

Apalagi mereka berdua harus memakai diapers dan minum susu formula. Karena semenjak kepergian suamiku ASI-ku drastis berkurang dan lama kelamaan menjadi habis, sehingga Aku terpaksa memberikan susu formula kepada Sumayyah yang saat itu masih berusia sembilan bulan.

**

Ternyata tanpa terasa sepuluh tahun telah berlalu. Jam yang berganti hari, lalu hari berganti minggu, dan minggu berganti bulan kemudian bulan pun berganti tahun terus berjalan hingga menghantarkan Fahmy ke acara wisuda hari ini.

Fahmy yang dulu masih bocah kecil yang imut dan lucu kini sudah tamat dari Sekolah Dasar.

Di sela isak tangisku tak henti-hentinya Aku bersyukur kepada Allah SWT atas karunia-Nya ini. Walaupun sebenarnya Aku juga malu kepada-Nya karena sempat mengeluhkan takdir hidup yang dianugerahkan-Nya kepadaku selama ini. Padahal sesungguhnya semua pemberian Allah kepada kita pasti yang terbaik menurut-Nya.

Sungguh Allah Maha menepati janji-Nya. Dia akan mengabulkan do'a hamba-Nya yang memohon kepada-Nya dengan penuh keyakinan.

Semoga setelah tamat dari Sekolah Dasar nanti Fahmy bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi lagi hingga kelak dia bisa menggapai cita-citanya, Aamiin.

**

"Boleh jadi sesuatu yang baik menurut kamu belum tentu baik menurut Allah. Dan boleh jadi sesuatu yang tidak baik menurut kamu itulah yang terbaik menurut Allah."

Semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk kepada kita untuk senantiasa mensyukuri dan ikhlas menerima setiap takdir-Nya kepada kita, Aamiin Ya Rabbal 'Alamiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aamiin Ya Allah. Semoga yang terbaik. Semoga sehat dan tetap semangat . Selamat ber SKSS

02 Jun
Balas



search

New Post