Proses pembelajaran yang bermula dari fakta-fakta tentu menjadi hal mutlak untuk membangunkan daya kritis yg tinggi pada peserta didik, disadari atau tidak dengan mengenal kan pada mereka fakta alam dan fenomena sosial di sekeliling mereka (kontekstual), berarti mereka telah melakukan bagaimana prinsip keilmiah dari sejumlah teori, konsep maupun prinsip hukum itu sendiri terungkap

Pengenalan hal-hal faktual inilah kehadiran seorang guru dengan kompentensi profesional yang dimilikinya dengan data menjadi penting dalam membangun keterkaitan dari fakta menjadi konsepsi, tentunya dengan singkronisasi cara belajar peserta didik yang berbeda baik secara fisik maupun psikis, disamping tidak jarang juga di jumpai dalam berbagai sumber belajar yang minim memberikan alasan hubungan sebab akibat faktual bagaimana sebuah teori maupun konsep itu bisa ada dan tertulis dalam diktat maupun buku pengetahuan yg dipelajari telah menghiasi halaman buku pelajaran mereka, bahkan semua sudah tertulis jauh sebelum mereka lahir, sebagai buah pemikiran manusia jenius di masa lalu.

Seperti yang di kemukakan Krathwoll (2002) bahwa penguasaan level pengetahuan meliputi penguasaan fakta, konsep, prosedur, dan metakognitif. Menjadi keharusan bagi kemampuan profesional guru dalam mengenal data dari setiap materi ajar yang akan di berikan untuk mudah di tranformasikan kepada peserta didik sejauh mana menangkap setiap fakta untuk di kenali bersama, lalu menklarifikasikanya dalam konsep dan defenisi, hingga menggenali urutan prosedur kerja secara terstruktur dan sistematis sehingga menjadi pengetahuan yang utuh untuk di fahami demi mencapai ruang belajar yang optimal dalam mengejar cita cita pendidikan dari sisi aspek pengetahuan (kognitif)