#Tantanganharike-354 #Tantanganmenulismediaguru

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam. Hani melangkah melewati selah tenda warung makan. Sementara Syahira mengikut dari belakang.

Sekitar sepuluh langkah Hani berhenti. Beberapa menit berdiri lalu duduk di pondasi bibir pantai. Suasana remang karena lampu penerang jalan tidak mampu menerangi pantai.

Syahira semakin bingung. Dia meminta kakaknya kembali ke rumah kosnya tapi tidak diindahkan. Kakaknya Hani justru membawa ke bibir pantai yang menurut Syahira tidak mengasikkan.

Syahira mengikuti dengan perasaan suntuk dan mengambil posisi yang sama. Angin pantai membelai rambutnya yang terurai. Dingin memeluk. Kaos oblong yang dikenakan tidak berarti untuk menahan dinginnya suasana pantai.

Netranya mengamati sepanjang bibir pantai. Terlihat sampah plastik menari-nari tergerus ombak. Ada lampu yang menyala dari kejauhan pantai.

Syahira kembali bertanya pada kakaknya.

"Mana pantai Losari kak?"

Hani menarik nafas lalu berkata.

"Inilah pantai Losari dik."

Syahira terkejut mendengar jawaban kakaknya. Diamati kembali suasana pantai.

"Ini pantai Losari kak?"

"Iya. Kenapa emangnya?"

"Loh kok begini kak. Tidak seindah dengan penjelasan temanku. ,Banyak sampah dan tidak bersih. Sepi sekali. Hara pikir ramai dan dipenuhi lampu-lampu disko."

"Memang ramai kok cuma kita datang malam Sabtu, makanya sepi."

"Ternyata lebih indah pemandangan di kampung. Ayo pulang kak. Aku tidak suka disini."

"Sebentar dik. Nikmatilah sejenak."

Next

Luwu Utara,03 April 2021