RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA

JUDUL : MENUMBUHKAN BUDAYA POSITIF DENGAN MEMBUAT KEYAKINAN KELAS

NAMA PESERTA : PITRIANI

A. Latar Belakang

Sekolah merupakan rumah kedua bagi peserta didik. Rasa nyaman dan aman berada di sekolah sudah menjadi tanggung jawab pihak sekolah agar peserta didik menganggap seperti rumahnya sendiri sehingga betah berlama-lama di sekolah. Segala macam bentuk penindasan, bulliying, kekerasan dan pemaksaan terhadap warga sekolah khususnya peserta didik harus ditiadakan. Sekolah berusaha sekuat tenaga untuk membangun suasana kekeluargaan penuh cinta kasih melalui pembiasaan positif.

Kenyataannya kebanyakan pihak sekolah belum menciptakan rasa aman dan nyaman terhadap peserta didik. Peserta didik masih terbelenggu dengan kebiasaan negatif yang semestinya tidak ada. Seperti pemberian hukuman bagi peseta didik yang melanggar kesepakatan sekolah. Akibatnya, peserta didik berusaha menghindari pelanggaran atau menaati peraturan bukan karena kesadaran dari dalam diri tetapi takut akan dsebuah sanksi. Berdasarkan kondisi tersebut, maka terbentuklah generasi yang tunduk menanduk. Artinya hanya di depan guru atau orang lain akan melakukan kebaikan. Jika tidak, maka akan melakukan pelanggaran.

Untuk itu, pihak sekolah harus mulai mengubah pola pikir lama dalam mendisiplikan peserta didik dengan membangun budaya positif melalui pembiasaan. Dalam hal ini, semua warga sekolah harus terlibat dalam pembiasaan positif. Pembiasaan tersebut harus terintegrasi dalam setiap kegiatan sekolah agar menjadi kebiasaan yang akan menciptakan budaya positif sekolah.dan pada akhirnya akan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Berdasarkan harapan tersebut, maka tercetuslah sebuah pertanyaan yaitu bagaimana menumbuhkan budaya positif dalam setiap kegiatan di sekolah?

B. Tujuan

Menumbuhkan budaya positif dengan keyakinan kelas Mengintegrasikan budaya positif dalam setiap kegiatan di sekolah.

3. Membantu proses pembelajaran sehingga lebih mudah dan tidak ada tekanan pada peserta didik

4. Membangun hubungan positif dan lebih dekat antar guru dan peserta didik.

5. Terbentuknya karakter disiplin yang kuat.berdasarkan profil pelajar pancasila

C. Tolak Ukur

Terbentuknya keyakinan kelas sebagai pijakan siswa dalam bertindak Warga sekolah saling menyayangi dan menghargai Warga sekolah saling peduli dan bekerja sama Warga sekolah merasa nyaman dan aman berada di sekolah

D. Linimasa tindakan yang dilakukan

Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan:

Menyampaikan gagasan kepada kepala sekolah tentang pentingnya budaya positif. Mendiskusikan langkah-langakah konkret yang akan dilakukan dengan rekan guru Menentukan jadwal sosialisasi penerapan budaya positif Melaksanakan sosialisasi dengan siswa dan juga stakeholder sekolah Membuat kesepakatan untuk mewujudkan kelas impian Membuat keyakinan kelas

E. Dukungan yang dibutuhkan

Warga sekolah sebagai teladan bagi peserta didik dalam menanamkan budaya positif. Orang tua sebagai pendamping di rumah dalam membiasakan budaya positif. Komite sekolah

E. Hasil Aksi Nyata

Adapun hasil dari tindakan aksi nyata yang sudah dilakukan adalah :

Terbentuknya keyakinan kelas yang dibuat dan disepakati oleh peserta didik bersama wali kelas. Membudayakan kata ‘iyye’ dan ‘kita’ dalam berbicara. Menguatnya karakter positif di antara siswa. Mereka mulai bersikap sopan saat berbicara dan berusaha mengganti kata ‘Baga’ yang bermakna negatif dengan kata ‘pintar’ Menguatnya karakter peduli terhadap teman yang membutuhkan dukungan sarana belajar seperti buku tulis dan pulpen melalui sedekah kelas yang diberi nama ‘Pundi-Pundi Cinta.’ Menguatnya karakter bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan baik tugas mata pelajaran maupun yang berkaitan dengan kerapian dan kebersihan kelas. Menguatnya karakter gotong royong khususnya dalam melakukan BAKSOS. Poster Keyakinan kelas mulai di pajang di kelas. Adanya slogan Budayakan kata ‘iyye’ dan ‘kita’

F. Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan

Pembelajaran yang didapatkan dari pelaksanaan tindakan aksi nyata dalam membangun budaya positif ini adalah:

Pentingnya membuat keyakinan kelas untuk menumbuhkan motivasi internal pada diri peserta didik. Pentingnya kolaborasi dalam menerapkan disiplin positif di lingkunag sekolah Layanan restitusi menjadi solusi efektif dalam mendisiplinkan siswa

G. Rencana Perbaikan Untuk Pelaksanaan di masa mendatang

Keyakinan kelas yang telah dibuat akan dievaluasi dan diperbaiki pertahun ajaran. Apabila butir-butir keyakinan kelas sudah membudaya, maka diganti dengan item lainnya sehingga akan semakin banyak item-item budaya positif yang dapat ditumbuhkan pada peserta didik dan beserta guru dan pegawai. Selain itu, akan dilakukan koordinasi dan kolaborasi dengan orang tua agar penanaman budaya positif lebih cepat terealisasi,berkembang, dan terawat.

H. Dokumentasi Tindakan Aksi Nyata Budaya Positif

1. Komunikasi perencanaan tindakan aksi nyata kepada kepala sekolah.tentang pentingnya budaya positif.

2. Sosialisasi tentang budaya positif dengan wali kelas dan rekan sejawat

3. Membuat keyakinana kelas

4. Membuat slogan penggunaan kata ' iyye ' dan 'kita'

5. Melakukan Restitusi

6. Melakukan Seminar/Desiminasi Budaya positif yang dihadiri oleh rekan sejawat UPT SMPN 4 Sabbang dan Rekan-rekan guru dari UPT SMPN 1 Sabbang.

1.