PONO

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

SINDUAJI NAN EKSOTIS

Sinduaji merupakan sebuah desa di kecamatan Pandanarum, kabupaten Banjarnegara. Sinduaji sendiri terletak di lereng bukit, dan berbatasan dengan Kabupaten Purbalingga di sebelah barat, berbatasan dengan desa Pandanarum di sebelah timur dan selatan serta berbatasan dengan desa Pasegeran kecamatan Pandanarum di sebelah utara. Untuk mencapai Sinduaji baik dari arah barat, utara maupun timur harus melalui jalan berliku, menanjak dan mendaki dengan kemiringan tanah yang curam. Tak heran jika jalan menuju Sinduaji cepat mengalami kerusakan karena kemiringan tanah yang cukup curam sedangkan curah hujan sebagaimana di daerah perbukitan yang lain cukup tinggi. Sedangkan pada bagian selatan Sinduaji adalah merupakan tanah perkebunan dengan kemiringan tanah yang terjal dan berakhir pada kali Gintung. Kali Gintung merupakan salah satu sungai di kabupten Banjarnegara paling barat. Bermata air di wilayah kecamatan Pandanarum mengalir menuju wilayah kabupaten Purbalingga.

Kejadian tanah longsor merupakan hal biasa di Sinduaji dan wilayah sekitarnya. Terutama jika musim hujan tiba. Sudah akrab rasanya menyaksikan longsoran kecil di sepanjang jalan menuju Sinduaji pada musim penghujan. Terkadang lalu lintas pun sempat terputus ketika banyak material longsor menutupi badan jalan. Atau badan jalan yng harus bergeser ke lahan pertanian akibat dahsyatnya hujan menghantam bumi.

Jalan – jalan utama di kecamatan Pandanarum memang selalu mengalami kerusakan setiap tahunnya pada musim penghujan, mungkin bukan karena bangunannya yang kurang kuat namun karena kontur tanahnya yang labil. Sehingga sebagian orang menyebut kecamatan Pandanarum sebagai kecamatan terpencil atau pun terisolir. Satu-satunya Akses jalan terbaik untuk mencapai wilayah kecamatan Pandanarum adalah melalui kecamatan Kalibening di sebelah utara. Sedangkan untuk masuk ke wilayah kecamatan Pandanarum dari arah selatan harus melewati hutan pinus dengan kondisi jalan yang cukup menantang dan rusak di sana-sini. Bahkan setiap musim angin kencang, banyak pohon pinus yang tumbang memotong badan jalan. Sehingga terkadang pengguna jalan harus merunduk di bawah pohon tumbang atau berjalan menyusuri semak di pinggir jalan. Syukurlah penduduk sekitar sangat peduli dengan kondisi jalan sehingga mereka mau membantu siapa saja yang mengalami kesulitan dengan cara menyingkirkan kayu-kayu yang melintang di badan jalan. Sedangkan untuk dapat sampai di wilayah kecamatan Pandanarum dari arah barat harus melewati desa Sinduaji yang notabene merupakan daerah terpencil.

Walau berjarak tidak sampai belasan kilometer dari kantor kecamatan, namun mengingat wilayah kecamatan Pandanarum sendiri merupakan daerah terpencil maka merupakan tantangan tersendiri untuk setiap hari bolak balik ke Sinduaji. Sedangakan untuk mencapai kota kabupaten penduduk Sinduaji harus menempuh jarak berpuluh-puluh kilometer. Namun sulitnya jalan sekarang bukanlah apa-apa jika dibandingkan puluhan tahun silam, kata penduduk Sinduaji. Ya, konon dahulu warga Sinduaji yang hendak bepergian ke kota Banjarnegara harus menginap di perjalanan karena sulitnya akses jalan menuju kota.

Bagi para penikmat tantangan, ke Sinduaji dan sekitarnya merupakan lokasi yang cocok untuk berjalan-jalan mengisi liburan menggunakan sepeda motor. Bagaimana tidak kondisi alamnya sangat eksotis. Dari kejauhan tampak jalan yang sempit berkelak-kelok bagaikan ular sedang menari. Air terjun kecil di sana - sini menghiasai perjalanan menambah indahnya suasana di perbukitan. Perdusunan di tebing cadas setinggi ratusan meter menyimpan sejuta tanda tanya, memaksa geleng kepala bagi siapapun yang datang. Sungguh suatu pemandangan alam yang sulit dijumpai di tempat lain. Belum lagi dengan keramahan penduduk dengan senyum menawan menambah lagi indahnya perjalanan.

Sungguh halangan, rintangan, kesulitan menyatu dengan kesenangan dan kebahagiaan, sulit untuk dipisahkan. Penatnya perjalanan senantiasa tergusur oleh asyiknya menikmati perjalanan. Namun ini hanya dapat dirasakan bagi yang mau bersyukur. Bagi yang suka mengeluh tak akan mampu merasakan nikmatnya perjalanan. Yang ia rasakan hanyalah penatnya perjalanan, licinya jalan berliku yang bertaburan kerikil-kerikil tajam yang siap menerkam siapun yang melaluinya. “ Pengalaman yang sama memiliki cita rasa yang berbeda”. Itulah Sinduaji dan sekitarnya yang menyimpan sejuta kisah dan tanda tanya. Yang sulit diungkapkan namun selalu dirasakan. (Penulis adalah peserta SAGU SABU Banjarnegara)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post