Popon Siti Mariah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengais serpihan hati#2#day17

Mengais serpihan hati#2#day17

Antara putus asa dan suka, Jodi menerima telpon dari uwaknya, pak Rahmat yang mengabarkan bahwa Zarima tidak jadi pergi ke Bandung tapi mau diajak nginap di rumah uwaknya. Putus asanya, karena Jodi sudah ada di kereta yang melaju menuju Bandung.

Malam sudah larut ketika kereta api Parahyangan yang ditumpangi Jodi berhenti di statsiun Bandung. Dengan tampangnya yang sudah kusut kelelahan lahir batin, Jodi keluar dari statsiun kamudian menaiki taksi on line yang sebelunya ia pesan : menuju pangkalan bus Primajasa di Batununggal. Harus menunggu dua jam untuk bisa naik di keberangkatan paling awal malam itu, Jodi hanya duduk lemas di warung kopi. Dia merenungi apa yang dialaminya baru-baru Ini.

Hal mengejutkan ketika suatu hari dia dipanggil ayahnya perihal perjodohan. Setelah melalui rangkaian proses dan drama ibunya yang harus menjalani perawatan rumah sakit, akhirnya Jodi merelakan dirinya dinikahkan dengan perempuan yang tidak dikenalnya.

Sebetulnya, sejak lama sih orang tuanya memberitahukan perihal perjodohan tersebut tapi Jodi tak pernah menggubrisnya. Selain karena dia tidak suka perjodohan yang diatur orang tua, dia juga terlanjur mencintai Gina.

Gina yang telah mampu menaklukan hati Jodi adalah gadis yang sangat cantik, lincah dan supel dalam pergaulan. Dandanan nya tidak menor norak, tapi selalu apik berias dengan make up yang elegant. Begitu juga gayanya berpakaian, selalu modis menawan. Begitulah Gina.

Pertemuan diantara keduanya bukanlah moment special. Hanya kebetulan bertemu disebuah acara yang diselenggarakan oleh temannya. Baik Jodi maupun Gina, sama-sama bertemana dengan orang tersebut dan diundang. Kebetulan, mereka datang awal sehingga situasinya membuat mereka harus berbasa-basi tegur sapa. Tapi, dari beberapa kalimat perkenalan pertama lama-lama berkembang menjadi obrolan yang seru. Yah....keduanya memang termasuk pandai bergaul, enak diajak ngobrol dengan wawasan mereka yang luas.

Saat hubungan mereka mulai serius, Jodi sudah memperkenalkan Gina kepada orangtuanya. Ayahnya dan mamanya tidak merestui hubungan mereka, sebaliknya mereka mengingatkan mengenai perjodohan juga, akan tetapi kedua orangtuanya itu juga tidak kuasa melarangnya. Mereka membiarkan saja hubungan itu. Disisi lain juga, selain cantik secara fisik, Gina juga mempunyai sikap dan kesopanan yang baik. Selain karena masalah Jodi yang sudah dijodohkan, sebetulnya tidak ada alasan bagi kedua orangtuanya itu untuk menolak Gina.

Hingga pada suatu hari.....seseorang menelpon keluarga Dahlan dan mengajaknya bertemu. Ternyata, itulah awal kekisruhan ini. Dia harus menikah dengan orang yang sudah dijodohkannya.

Jodi sangat marah dibuatnya. Dia mengutuki perempuan bodoh itu, mengapa masih mau dijodohkan padahal ini sudah jaman milenial? Ini pasti karena perempuan itu jelek gak bisa gaul hingga gak laku. Maka, daripada perempuan itu menjadi perawan tua bela-belain ibunya mendatangi orangtuanya dengan dalih menagih janji.

Hal itulah yang selama ini tertangkap oleh pemikiran Jodi. Namun sebetulnya, saat dipertemukan pertama kali, dia kagum juga ternyata perempuan itu berparas cantik, dan kelihatan sekali kualitas dirinya dari caranya mengobrol dan juga busananya yang sudah syar'i

Kalau saja belum memiliki Gina, mungkin Jodi bersedia untuk berkenalan dengannya untuk saling menjajagi kepribadian masing-masing. Tapi dirinya terlanjur mencintai Gina, dan Jodi adalah tipe lelaki setia dan penyayang.

Masih pagi buta ketika Jodi mengetuk pintu rumah uwaknya.... Keadaannya sungguh kacau. Mukanya kumal, bajunya kusut, langkahnya sempoyongan masuk rumah : langsung mencari Zarima.

Zarima merasa iba melihat keadaan Jodi demikian, diambilkannya secangkir teh hangat dan Jodi merasa sangat berterima kasih. Hal ini mengingatkan Zarima akan sikap Jodi sebelumnya yang sangat angkuhnya menolak makanan yang dia siapkan di rumahnya kemarin.

Mereka duduk di sofa, ditemani olah Wak Rahmat dan Wak Nunung. Mereka sengaja ikut nimbrung karena mereka pikir masalah pasangan pengantin ini sudah bukan lagi masalah intern rumah tangga. Tapi sudah menjadi masalah keluarga besar, dimana mereka berdua harus memberikan tanggapan dan saran.

Tetnyata, tanpa diminta Zarima terlebih dahulu membuka pembicaraan. Dengan berapi - api dia menyampaikan seluruh unek-uneknya. Dia jelaskan keadaan dirinya yang tidak merasa perawan tua yang tidak laku, dia jelaskan maksud ibunya yang hanya minta kejelasan dan bukan ingin memaksa menagih janji .... Zarima seolah ingin menumpahkan segala kekesalan hatinya tanpa memberikan kesempatan kepada Jodi untuk menyela.

" Zarima, aku mengaku memiliki penialian keliru mengenai dirimu. Aku minta maaf juga telah memperlakukan dirimu dengan buruk " kali ini Jodi bicara sangat hati-hati. Sepertinya dia mulai mengenal ketangguhan lawan bicaranya ini, tidak sembarangan....

Dia melanjutkan...

" Sekarang aku paham yang sebenarnya. Termasuk ketersinggunganmu. Namun, aku minta kamu untuk tetap menjadi istriku Zarima.... "

" Mama sangat terpukul karena merasa bersalah padamu, dia sekarang sakit. Aku tidak mau kehilangan mama ... "

" Mengenai sakitnya mama akang, aku prihatin. Percayalah segala yang kita terima baik sakit atau sehat, lapang atau sempit, adalah ujian Allah pada makhluqnya. Harus diterima dengan sabar..."

" Namun, pernikahan adalah sebuah ibadah yang memiliki aturannya sendiri, ada hak dan kewajiban yang harus dipenuhi, ada hukum-hukum yang harus ditaati. Alasan awal boleh apa saja sih, boleh karena perjodohan, boleh karena mama sakit, boleh karena saling cinta....tapi boleh juga pernikahan tanpa cinta "

" Namun, apapun alasan pernikahan, konsekuensi logis setelahnya, hak dan kewajiban serta hukum-hukumnya harus dipenuhi"

" Suami memiliki hak atas istri, bahkan mengambil alih hak atas seorang perempuan dari orangtuanya. Sebaliknya suami punya kewajiban yang harus dipenuhinya. Menafkahi lahir batin, memperlakukan dengan ma'ruf dan mendidik istrinya agar senantiasa taqwa kepada Allah sehingga terhindar dari api neraka, itulah tugas suami "

Zarima meneguk teh nya, menarik napas dan menunggu reaksi dari Jodi dan kedua uwaknya.... Akan tetapi semua diam, sehingga dia melanjutkan....

" Begitupun istri kang, dia punya hak dari seorang suaminya, juga punya seabreg kewajiban yang harus dipenuhinya.... "

" Semua itu harus dilaksanakan....dalam sebuah pernikahan..." hati-hati dia melanjutkan...

" Maafkan aku kang, aku hanya ingin mengikuti aturan rabb ku... "

Jodi, yang biasanya gagah dan berwibawa itu kini hanya manggut-manggut mengiyakan. Dia agak terkejut juga dengan ketegasan Zarima dan keberaniannya menentang dirinya. Diam-diam Jodi kagum akan ketegasan perempuan itu dan pengetahuannya akan hukum Islam. Dalam hati dia harus mengakui inilah kelebihan Zarima dibanding Gina. Zarima juga lebih dewasa, dan sikap kalemnya itu yang membuat dirinya seakan tidak berdaya. Bagaikan kerbau dicocok hidung, Jodi bertanya seolah pada dirinya sendiri....

" Jadi sekarang,...aku harus bagaimana...? "

" Sekarang, silakan akan pikirkan baik-baik segala sesuatunya. Jangan tergesa-gesa ambil keputusan ya kang. Pertimbangkan dulu baik buruknya. Termasuk bila akang terpikir untuk melanjutkan pernikahan kita ini, sudah siapakah akang melaksanakan segala kewajiban? Selain itu apakah akang sudah siap meninggalkan Gina, atau siapapun.....karena kalau saya menjadi istri akang, hanya boleh ada aku sebagai istri, tidak boleh ada yang lain..." tegas sekali Zarima ini...

Baik Jodi maupun uwaknya manggut-manggut... Tetapi ketika uwaknya mau bicara,..... Tidak dikasih waktu oleh penulisnya.....sudah ngantuuuuk.... 😴😴😴😴

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Siap menunggu.....

09 Feb
Balas

Tamatkeun ahhhh

09 Feb



search

New Post