Terima kasih untuk bapak atas jasamu selama ini untukku, atas semua bimbinganmu, yang membuatku menjadi perempuan tegar hingga hari ini dalam menghadapi setiap badai yang datang. Untuk bapak disana, selalu terkirim doa untukmu atas jasa dan jerih payahmu dalam mendidikku.

Terima kasih atas segala ajaran yang bapak berikan. Dari bapak aku belajar tentang buku. Masih ingat dalam benakku, bagaimana bapak membuatku menyukai buku juga hobby membaca buku. Setiap kata dan kalimat yang bapak ucapkan selalu menjadi pencerah juga motivasi bagiku. Setiap manusia punya sejarahnya sendiri, karena itu buat dan tulislah sejarahmu sebaik-baiknya. Kata-kata yang selalu bapak katakan jika aku sedang gagal dalam setiap perlombaan atau mendapatkan nilai merah.

Tenggelamlah dalam buku nduk, karena dengan banyak membaca kamu akan menjadi seorang yang optimis, bijak juga tenang. Itu dilakukan bapak sambil memberikan beberapa buku sebagai oleh-oleh dari pulang berlayar. Setelah itu bapak selalu menyuruhku menceritakan isi buku yang sudah dibaca. Mungkin dari kebiasaan itu, aku menjadi seorang yang bisa menuturkan buku sedetail-detailnya dan membuat teman yang mendengarkan ceritaku ikut larut dalam cerita itu. Dan satu hal yang bapak tidak ajarkan yaitu menulis, karena waktu itu bapak hanya ingin membuatku bisa membaca dan lancar dalam membaca sehingga tidak menyulitkan dalam belajar di sekolah.

Mengapa buku menjadi teman terbaikku hingga kini? Karena bapak pernah mengatakan bahwa buku adalah sahabat yang tidak akan menipumu, juga tidak akan membuatmu bosan, tidak akan menyakitimu, tidak melakukan tipu daya denganmu tapi justru memberikan ketenangan jiwamu, membuatmu lebih pintar, membentuk kepribadianmu dan membuatmu untuk berani mencoba. Buku juga akan memberikan penghormatan kepadamu dan membuatmu mengenal dan berteman dengan orang-orang besar dan terhormat.

Bapak aku akan selalu ingat akan pesanmu untuk selalu bersahabat dengan buku, bahkan akupun juga belajar untuk menulis agar akau dapat membuat sejarahku sendiri dan membuat bangga anak turunku. Terima kasih bapak darimu aku belajar.