Prapto Ari Perwira S.Pd.,Gr

Guru Kelas pada SD Negeri 9 Terangun, kabupaten Gayo Lues, provinsi Aceh yang berasal dari kabupaten Karanganyar provinsi Jawa Tengah. Jiwa muda dan energi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Membuat Mereka Nyaman Belajar di Taman Safari
Kondisi Kelas Tempat Kami Belajar

Membuat Mereka Nyaman Belajar di Taman Safari

Mari kita lanjutkan kembali misi onedayonepost di #Gurusiana sekaligus berlatih menulis dan berliterasi. Kali ini sedikit kisah bahagia dari ruang kelas yang mungkin terbanyang pun tidak oleh sebagian dari kita. Menjadi sekolah yang jauh dari ibukota kabupaten adalah cerita menarik bagi sebagian pendidik, terlebih berbatasan langsung dengan hutan lindung yang juga taman nasional.

Pagi itu warga sekolah dikejutkan dengan ditemukannya seekor kambing yang tercabik dan sudah tidak bernyawa di salah satu mess guru (rumah dinas). Ya, karena jauhnya dari pusat kota, disediakan mess untuk tempat tinggal bagi pendidik agar nyaman dalam melaksanakan tugasnya di sekolah. Pada hari Minggu biasanya kami turun ke kota untuk membeli logistik kebutuhan dan sejenak menikmati suasana kota yang ramai.

Kembali ke cerita inti, berdasarkan informasi yang terhimpun dari wali murid, diperkirakan ada 'kucing besar' yang singgah ke lingkungan sekolah untuk menikmati santap malam di mess guru. Memang malam sebelumnya turun hujan rintik, sehingga tanah halaman sekolah jadi sedikit gembur dan jika diinjak akan meninggalkan jejak. Beberapa jejak 'kucing besar' ditemukan dan setelah diikuti ternyata mengarah ke dinding pagar bagian belakang sekolah yang tahun sebelumnya rusah (roboh) diterjang banjir. Ya namanya sekolah 'pedalaman' yang sudah melapor ke pihak terkait pun kadang dinomor sekiankan & bukan prioritas (dalam rehab atau pembangunan). Ibarat boleh dikata, kami harus terbiasa mendapatkan 'sisa-sisa proyek' yang sudah tidak gurih lagi di kota.

Bagi kami hal seperti ini sudah dianggap biasa, karena kami sadar lingkungan sekitar memang habitan 'kucing besar' yang dilindungi. Tapi selama kami disini, belum pernah terdengar ada warga kampung yang berkonflik dengannya, seakan kami semua dianggap bagian dari habitat mereka. Yaaaa.... anggap saja sedang hidup bahagia di taman safari 😊👍 the real taman safari.

Dalam pembelajaran tak jarang kami selipkan pesan bagi peserta didik bahwa kita semua adalah bagian dari semesta kehidupan, sudah selayaknya kita menjaga alam ini agar tetap lestari dan asri, saling menghormati antar mahkluk hidup dan tidak berbuat kerusakan agara 'datuk' (begitulah local wisdom kami menyebut 'kucing besar') tidak perlu turun gunung mengingatkan kita.

Selain itu pernah juga rekan guru berjumpa dengan beruang yang tingginya sekitar 4 meter, seakan hendak 'menyapa' pahlawan tanpa tanda jasa yang akan menunaikan tugasnya di pedalaman. Murid-murid kami berhak mendapatkan pendidikan dan pengajaran, atas izin Allah SWT kami akan tetap berusaha memberikan pengalaman belajar bermakna bagi mereka di 'taman safari', di ruang-ruang kelas yang menunggu sisa-sisa proyek agar mendapatkan perbaikan. Walau belum tentu pihak terkait berkenan mengunjungi kami setiap bulan karena kami pun memaklumi jika jarak perjalanan dari ibukota kabupaten ke sekolah kami sekitar 3 - 4 jam (harusnya sekarang bisa lebih cepat).

Tetaplah optimis nak, Bapak/Ibu Guru kalian akan mencari cara agar kalian tetap nyaman belajar, bermain dan beraksi di ruang-ruang kelas kalian, walau beberapa kali mendapat tekanan. Ya, tekanan itu kami anggap saja 'local wisdom' masing-masing daerah memiliki kearifannya masing-masing sebagaimana Bapak/Ibu Guru kalian yang berasal dari berbagai daerah ini.

Hanya menitipkan doa dan harapan dari ruang kelas sebuah sekolah yang mungkin belum pernah terbayangkan bagaimana 'bahagianya' kami mendampingi dan memfasilitasi mereka tumbuh. Selamat atas keberhasilan memasukkan jaringan internet & seluler ke kampung kami, terima kasih karena kami bisa berliterasi dan mengupgrade diri.

#BukanFiksi #CeritaInspirasi #SekolahKami

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post