Karam Dalam Kata

Hati telah terpaut pada tali kasih yang tak berujung, menerpa dalam relung hati hingga bercahaya, sehingga percaya tersimpan rapi. Waktu terus bergulir seiring detak jarum jam yang tak pernah berhenti berputar, membawa semua kisah pada satu jiwa, semua tercurah tanpa ada dusta, tapi hilang karena rasa yang telah berubah.

Salahkah jika percaya akan hati yang menerangi kelamnya ruang raga, salahkah jika hati jujur akan kata-kata yang tersusun indah pada jari jemari yang menari mengukir bayangan rasa. Kini dia berpaling setelah semua terungkap. Apa ini akan terulang lagi, tertutup rasa percaya pada sebuah raga, apa ini yang dicari atau hanya semu sesaat sebagai mimpi yang akan hilang saat mentari menyapa.

Terhentak pada kuningnya senja, menatap jauh ke atas sana tanpa kedipan, masih ada Dia yang bisa ditemui kapanpun tanpa batasan waktu. Dia akan simpan semua rasa, semua kata yang terucap, tanpa ada gundah gulana yang mengusik hati. Semua curahan air mata akan Dia terima dengan kasih sayang yang tiada pemilik selain diriNya. Biarkan semua berlalu, anggap itu sebuah kata salah.

Pris, Pyk, 24121