Semut merupakan hewan kecil yang sangat luar biasa. jika sedang menggigit, korbanya bisa mengalami gatal gatal, bahkan sampai bengkak. Namun di balik gigitannya ganas, semut juga tergolong hewan yang inspiratif.

Hanya iseng saja. Saya perhatikan gerak gerik semut yang sedang menggotong selembar kelapa parutan. Serpihan kelapa parutan dibawa bersama sama untuk dimakan bersama sama.

Tidak hanya itu, semut memiliki kebiasaan bersentuhan saat berjalan dan bertemu dengan sejawatnya. Saya tidak tahu apa yang dibicarakan semut saat bersentuhan. Mungkin itu cara mereka menegur sapa kawan kawannya.

Rumus hidup adalah berjamaah. Semut telah mengajarkan kepada kita untuk selalu bekerja sama. Mereka tidak ada yang mengaku lebih penting. Dalam konteks sosiologis, seyogianya seorang tidak boleh menganggap penting dan merasa dirinya paling penting

Semut telah mengajari kita agar tetap "care" dengan sesama. Yang kuat membantu yang lemah. Rakyat menghormati pemimpin dan pemimpon menyintai rakyatnya. Guru menyayangi siswanya, siswa menghormati gurunya. Anak patuh pada orang tua,orang tua mengasihi anaknya.

Seseorang tidak otomatis terkerek dan meningkat derajatnya dengan cara menghinakan yang lain. Pun juga, seseorang tidak bisa membenarkan dirinya dengan cara menyalahkan orang lain. Jadilah manusia seperti semut, selain pandai "menggigit" tapi juga bisa bekerja sama dan peduli dengan sesama. Hidup semut (#ono)