Puisi-puisi Priyandono bersama Sam Mukhtar Chaniago. Semoga bisa menemani libur Anda. Selamat menikmati.

1. #Kita_sama_sama

kita sama-sama mengejar matahari,

bukan bayang-bayangnya

kita sama-sama menatap rembulan

bukan menangkap sinarnya

kita sama-sama mengamati gelombang

bukan mengikuti riaknya

2. #Berjalan_di_depan_kata_kata

jika kita tak busungkan dada ini

jika kita tak tergesa meradang diri

kita harus bijak mencerna hati

melangkah pasti dengan mata teduh tak bertepi

lempar sekeliling senyum abadi

hentakkan kaki ini sekuat hati

lawan angkuhnya dunia

Kita harus bijak mencerna hati

agar aura kita berjalan di depan kata kata

3. #Perjalanan

karena Dia ada di dada

tak perlu lagi bersandar pada lainnya.

karena kita telah dapat menangkap sinar sang mentari

kenapa harus mengejar bayang-bayangnya

karena sinar itu tanda kehadiran-Nya.

nikmati setiap getar getar lembut-Nya

karena sinarnya hadir dalam setiap desah nafas

jangan sia-siakan

karena saat sinar itu berhenti

berakhirlah sebuah perjalanan

cinta...

4. #SEOLAH_OLAH

Di dunia antah berantah terdapat negeri seolah olah.

Seolah-olah asli tapi palsu. Seolah olah batu tapi kayu .

Seolah-olah emas tapi tembaga.

Seolah-olah mutiara tapi sampah.

Seolah-olah.....

Di negeri ini...

Seolah-olah memperjuangkan ternyata memanfaatkan.

Seolah-olah mengajak ternyata mendepak.

Seolah-olah merangkul ternyata memukul.

Seolah-olah menggiring ternyata memiting.

Seolah-olah berbagi ternyata korupsi.

Di negeri ini juga.. Kelihatannya sung tuladha ternyata ngumbar angkara.

Seolah-olah mangun karsa ternyata hanya numpuk harta.

Seolah-olah tutwuri handayani ternyata melu ngadhahi.

Di saat ini,

Mereka sibuk melakukan pencitraan.

Seolah-olah lupa bahwa pencitraan adalah penipuan yang disamarkan serta kebohongan yang disembunyikan.