PRIYANDONO

PRIYANDONO, lahir di Rembang 16 Oktober 1969. Setelah lulus dari SPGN Rembang tahun 1988 melanjutkan ke IKIP PGRI Surabaya (sekarang UNIPA) juru...

Selengkapnya
Navigasi Web
Surau yang Hilang

Surau yang Hilang

#Surau_Kita

Sam Mukhtar Chaniago

sudah lama kita tak ke surau

berbilang hari berbilang bulan

entah kapan terakhir kita mengeja huruf-huruf hijaiyah

yang tergeletak di dinding-dindingnya

yang terselip di antara pengimaman

yang tersenyum menyapa wajah-wajah belia

yang pada malam gulita tertunduk dalam khusu

sungguh,

tak ada lagi getar pada bibir-bibir mungil

yang mensucikan kalam-kalamMu

yang mensyukuri keindahanMu

yang menyebut nama-nama besarMU

sudah lama kita tak ke surau kita

kini entah di mana letaknya

sisa reruntuhannya tak kita temukan lagi jejaknya

tak ada bekas-bekas di tanah anak bermain silat

tak lagi ada randai selesai mengaji

ternyata,

sudah lama kita tak menemukan surau kita

bekasi, 22 september 2017

***************************

Kerinduan Sam terobati setelah membacakan puisinya di rumah seni Asnur. Ya.....pria yang juga punya nama Samhabur (satu Mei hari buruh) itu punya kesenangan mencipta dan membaca puisi. Baginya itu adalah kemewahan terindah. Sepanjang perjalananan hidupnya pun dirajut dalam kumpulan sajak

Pada puisi itu Sam kelihatan gundah dengan fenomena yang sedang mengemuka. Sibuk dan larut dalam gemerlap dunia yang menipu. Hingga kita lupa ke surau. Jarak dengan sang pencipta kian jauh. Padahal pesan para sufi, kalau Anda ingin bicara sama Tuhan, Salat lah. Kalau Anda ingin Tuhan bicara sama kira, bacalah Al-Quran

Puisi di atas dibaca diantara lantunan tahlil, tahmid, suara adzan. Suasana relijius hadir saat itu. Di usianya yang terbilang sudah tidak muda lagi, Sam mampu menghipnotis semua penonton. Ia membawa penonton pada suasana hening untuk bersama sama mencari Tuhan

Melalui puisi itu, Sam membersihkan noktah hitam di hati kita. Mengingatkan kita, sesibuk apa pun kita tidak boleh memutuskan hubungan kita bisnis dengan Tuhan. Tidak hanya itu, lewat puisi itu Sam juga berpesan agar jangan menunggu waktu yang tepat untuk mencari Tuhan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post