Priya Santosa

Priya Santosa, M.PdI ...

Selengkapnya
Navigasi Web
GRAFOLOGI KEPALA SEKOLAH

GRAFOLOGI KEPALA SEKOLAH

Belakangan ini orang baru sadar bahwa segala krisis baik krisis ekonomi, bahan bakar, makanan, lingkungan, maupun krisis kesehatan, justru berangkat dari krisis spiritual dan krisis pengenalan diri kita terhadap yang absolut, Tuhan. Krisis pendidikan di negeri in pun tidak lepas dari adzab tersebut, manusia lupa Tuhannya.

Beberapa hari ini, menyeruak berita provokatif. Kebocoran naskah UNBK. Pembocor itu tertuduhkan seorang kepala sekolah. Luar biasa!. Pertanyaanya, Berapa banyak pengorbanan kepala sekolah yang seperti ini di negeri kita? Untuk sebuah pergolakan berpikir siang dan malam. Nama sekolah ataukah ketenaran pribadi? Ini perlu kita renungkan. Teringat awal peristiwa pengorbanan yang dilakukan oleh anak Adam. Qobil mengorbankan segala sesuatu yang paling buruk. Kambing korbannya yang paling buruk. Hasil hasil pertanianya yang paling buruk. Sedangkan adiknya Habil memilih pengorbanan yang paling baik. Kambingnya yang dikorbankan yang paling baik. Hasil hasil pertaniannya yang paling baik. Sehingga korban Habil diterima dan diangkat ke langit. Yang kemudian kambing korban milik Habil diturunkan kembali ke bumi pengganti penyembelihan Nabi Ismail a.s oleh ayahnya, Ibrahaim as. Apa refleksi peristiwa itu dalam kehidupan ?

Kehilangan rasionalitas. Kehebatan manusia saat di puncak tangga kegemilanganya bukanlah sebuah keberhasilan. Manusia begitu banyak mengingkari kodrat kelemahannya. Jabatan sebentuk amanah. Tentunya kepala sekolah sudah paham hal ini. Untuk mencari jalan kemenangan sedikit yang mengikuti kata hati. Berlaku menggunting dalam lipatan seolah sebuah solusi!

Kecurangan kegiatan UNBK seolah-olah belum paripiurna. Bahkan pada kegiatan PPDB pun berlaku taktik kecurangan Abu Jahal. Seorang kepala sekolah dengan kemampuan manajerial ataupun tanpa mumpuni kemampuan manajerial sekolah tidak ada beda secara signifikan dalam hal ini. PPDB perlu sikut sana sikut sini. Lempar batu pada teman se korps jika perlu. MasyaAllah! Untuk apa toh semua ini?

MAsyarakat sudah mengetahui lembaga lembaga sekolah baik negeri ataupun swasta. Masyarakat menilai dari peristiwa UNBK ataupun PPDB. Kadang seumur hidup seorang kepala sekolah hanya membolak-balik plan A ataupun plan B. Plan A, bagaimanakah UNBK bisa meluluskan seluruh siswanya. Plan B bagaimanakah sekolah menerima siswa baru sebanyak mungkin! Sampai kapankah krisis ini bisa dihentikan?

Kembali pada persoalan, persoalan dari krisis absolute dan pengenalan diri terhadap sang Maha Pencipta. Krisis rekayasa telah menelan pendidikan di negeri ini. Rekayasa manipulative diberbagai argumentasi dari tingkatan pimpinan hingga menggerus bawah. Kepala sekolah menjadi seekor kambing hitam! Menuntun manusia dari berbagai sektor kehidupan. Para siswa kini dipimpin oleh kambing! Astoghfirlloh!

Sebagai pimpinan sekolah, Seorang kepala telah disumpah dengan jabatan. Mestinya sumpah merupakan data-data batiniah. Melengkapi perjalanan karier seseorang dari seorang guru biasa berubah menjadi kepala. Kedepannya, di negeri ini sangat diperlukan lembaga arsitek pencuci otak ilmu kejujuran. Benarlah apa yang disabdakan oleh rasulullah SAW, ciri seorang berilmu pengetahuan dapat dilihat dari pengorbanan untuk menegakan Amr ma’ruf nahi mungkar di tempat kerjanya (Hr. Bukhori). Pengorbanan yang tertinggi itu tidak lain adalah Pengorbanan Harga Diri. Wallu alam.###

Madiun , 7 Mey 2018'

Penulis, Litbang IG Madiun

Sagusabu kelas Ngawi dan P4TKIPA CIMAHI

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Luar biasa tulisannya pk. Bgs benar. Smg bisa diambil hikmah dan hatinya kembali kpd fitrahnya.

07 May
Balas

sama sama b Nurlian. saya masih banyak belajar dari maestro maestro di gurusiana. Salam literasi

07 May

Luar biasa analisanya pak Priya, itulah Indonesia, semakin tinggi tingkatan jabatannya semakin pandai dan canggih dalam menyiasti sumpah dan aturan yang ada demi kepentingan diri dan kelompoknya

07 May
Balas

trims P Ahmad syaifu. banyak belajar dari jenengan saya. salam literasi

07 May

Terima kasih goresannya Pak, mudah-mudahan kita bisa mengambil hikmah untuk diri kita

07 Dec
Balas



search

New Post