Cermin ke-3

Tantangan menulis Gurusiana 365 hari [hari ke-38]

.

Siang itu di ruang guru di madrasah saya sangat heboh. Waka kesiswaan mengumumkan akan adanya lomba olimpiade mata pelajaran tingkat kabupaten, beserta siswa dan pembimbing lomba yang sudah ditunjuk dua hari sebelumnya. Sebetulnya bukan masalah pengumumannya tapi masalah peserta lomba yang saya pilih.

“..... untuk peserta olimpiade mata pelajaran bahasa Inggris adalah Sigit Ari Wibawa dari kelas XI IPS 3 dengan pembimbing Bapak Ridwan......” waka kesiswaan mengumumkan.

“Interupsi Bu Waka, itu tidak salah peserta olimpiadenya, Sigit Ari Wibawa, lha dia kalau dipelajaran saya selalu tidur dan sering mbolos!” Bu Siti Koeriyah menyela pengumunan yang disampaikan oleh waka kesiswaan.

“Iya, ndak ada yang lain apa? Di kelas XI IPA kan banyak siswa yang pintar-pintar,” Ibu Suciati ikut mengomentari juga.

“Pak Ridwan ndak salah pilih apa?” Pak Zaki ikut mengomentari juga.

“Baik, Bapak Ibu untuk masalah ini kita mohonkan penjelasan Pak Ridwan,” Bu Atikah selaku waka kesiswaan berusaha meredam banyaknya komentar dari para guru.

“Terima kasih Bu Atikah. Bapak Ibu semuanya, lomba olimpiajde mapel ini tinggal dua minggu lagi, Artinya kita juga hanya mempunyai waktu tiga belas hari sampai sebelum pelaksanaan untuk membimbing mempersiapkan siswa yang akan ikut lomba. Saya sudah mempertimbangkan banyak hal mengapa saya memilih Sigit Ari Wibawa menjadi wakil madrasah mengikuti lomba ini. Dia sebetulnya anak yang cerdas, saya sangat yakin kalau dia bisa saya drill belajar untuk menguasai materi yang harus dikuasai dalam waktu singkat. Dalam pelajaran bahasa Inggris dia selalu mendapat nilai tertinggi dan dia jarang tidur pada saat mengikuti pelajaran saya. Ya, pernah sih tidur, tapi tidak setiap KBM,” Pak Ridwan menjelaskan.

“Tapi Pak, saya meragukan dia bisa menang dalam lomba ini, waktu dia kelas sepuluh, dia kalau mengikuti pelajaran sering tidur di kelas, ” sanggah Pak Hasyim, guru Bahasa Inggris kelas X.

“Saya tetap memilih dia dan itu sudah saya pertimbangkan segala resikonya. Kita harus memberinya kesempatan,” Pak Ridwan berargumen.

“Baik Bapak ibu, untuk olimpiade Bahsa Inggris saya percaya sepenuhnya kepada pembimbingnya, begitu ya, Bapak Ibu,” pinta Bu Atika tidak ingin masalah ini jadi perdebatan berkepanjangan.

“Kita lanjutkan... peserta terakhir untuk olimpiade mata pelajaran Geografi adalah Anis Listiani dari kelas X IPS 1....”

Pada hari pertama bimbingan, saya sengaja memilih tempat di perpustakaan. “Sigit, kamu sangup kan mewakili madrasah mengikuti lomba olimpiade mapel ini?”

“Insya Allah sanggup Pak,” Sigit menjawab dengan tegas.

“Oke... Begini bila nanti ada orang atau siapa pun yang merendahkan kamu agar mundur dari lomba ini atau meragukan kamu bisa menang dalam lomba ini jangan didengarkan. Tetapi jadikan itu sebagai cambuk untuk kamu bisa membuktikan kalau kamu tidak seperti apa yang mereka katakan. Paham?”.

“Ya, Pak. Saya paham.”

“Saya percaya padamu, kamu tidak harus juara tapi pesan saya lakukan saja yang terbaik yang kamu bisa,” saya menyemangati sambil menepuk bahunya.

“Siap Pak,” jawab Sigit singkat.

“Ini materi bahasa Inggris dan latihan soal yang sudah saya persiapkan. Coba di rumah kamu pelajarri dan kerjakan juga soal latihannya. Kita bertemu lagi besok setelah jam pelajaran terakhir di sini,” saya menambahkan sambil memberi materi yang harus dikuasainya.

Sigit ternyata siswa yang sangat bersemangat dalam latihan menghadapi olimpiade. Perkembangan dan kemanjuannya sangat pesat. Rupanya dia termasuk siswa yang tidak mudah menyerah dan menyukai tantangan.

Akhirnya hari pelaksanaan lomba pun tiba, dan kami semua sudah siap beragkat mengikuti lomba di MAN 1 Kulon Progo. Tidak lupa saya mengecek kelengkapan yang harus dibawa Sigit.

Sesampainya ditempat lomba saya ikut mendampingi daftar ulang peserta. Lima belas menit kemudian ada pengumuman agar semua peserta memasuki ruang lomba sesuai mata pelajarannya masing-masing. Lomba selesai dan hasilnya langsung diumumkan pada hari itu juga pada acara penutupan kegiatan.

Saat pengumuman kami semua merasa dag-dig-dug apakah ada dari madrasah kami yang menang, Pengumuman dibacakan dan tibalah saat pengumuman pemenang lomba olimpiade mata pelajaran bahasa Inggris, “...Juara pertama olimpiade mapel Bahasa Inggris dengan sekor 525 diraih oleh Sigit Ari Wibawa...” semuanya bertepuk tangan dan saya menyalami Sigit lalu memeluknya. Saya menangis karena bahagia. Perjuanganku memberi kepercayaan pada Sigit berbuah manis.

Sigit maju dan naik ke atas panggung menerima tropi dan piagam penghagraan serta uang pembinaan.

.

Kulon Progo, 13 Juni 2022