Pentigraf ke-43

Tantangan menulis Gurusiana 365 hari [hari ke-33]

.

Pak Rudi mempunyai tanah pekarangan yang cukup luas di pinggir jalan raya yang letaknya cukup jauh, yaitu sekitar 10 kilo meter dari rumahnya. Sudah empat bulan ini Pak Rudi sangat geram karena pekarangannya selalu menjadi tempat membuang sampah. Apalagi saat musim hujan, selain sampah itu sangat mengganggu pemandangan dan mencemari tanah sampah tersebut juga menimbulkan bau busuk yang sangat mengganggu.

.

Berbagai cara telah dilakukan dilakukannya untuk melarang agar orang tidak membuang sampah di pekaranggannya. Dia sudah melaporkan kepada pak RT dan pak RW setempat untuk menyampaikan larangan membuang sampah di tempat itu pada saat pertemuan warga. Namun hasilnya masih nihil. Kemudian dia memasang tulisan “Dilarang membuang sampah di sini!!!” Namun orang-orang tetap membuang sampah di situ. Setiap kali dia memasang tulisan seperti itu, selalu saja ada yang mencabutnya.

.

Karena selalu gagal melarang orang membuang sampah di pekarangannya, dia akhir menta saran kepada temannya. Atas saran temannya, akhirnya dia membuat tulisan yang berbunyi, “YANG MEMBUANG SAMPAH DI SINI AKAN MENJADI GILA!” dan supaya kelihatan seram di bawah tulisan tersebut ditaburi bunga dan di kasih dupa yang dibakar hingga saat ada orang membuang sampah datang dupa itu masih menyala. Ternyata trik ini berhasil. Awalnya dia menaburi bunga dan membakar dupa tiap hari Ahad tiga kali berturut-turut. Sejak saat itu, tidak ada lagi orang yang membuang sampah di pekarangannya.

.

Kulon Progo, 7 Juni 2022