PUJI PURNAMA

Puji Purnama was born in Jombang on September 4. This Virgo man is not only active in writing, but also being an English teacher at junior high school in Jomban...

Selengkapnya
Navigasi Web
MENULIS, MENEPIS SUNYI

MENULIS, MENEPIS SUNYI

Terkadang terberisit rasa cemburu yang amat dalam saat melihat teman- teman main kesana kemari tanpa memperdulikan waktu dan kewajiban mereka. Kejadian itu sudah sekitar 7 tahun yang lalu (2008) saat saya menjalani proses skripsi. Kegiatan skripsi memang sungguh menguras pikiran dan tenaga bagi seorang mahasiswa yang mungkin dibilang pas pasan seperti saya. Tidak bodoh pun tidak terlalu pandai. Mungkin karena kesungguhan saya lah yang bisa memuat saya mempertahankan IPK diatas 3 dan tentunya tidak luput juga dari doa orang tua.

Disaat teman- teman saya bermain kesana kemari sesuka hati mereka, saya malah sebaliknya. Saya menyibukkan diri untuk melakukan aktivitas membaca di beberapa perpustakaan di Surabaya ada atau tanpa teman pun saya pergi ke perpustakaan. Dari perpustakaan di kampus sendiri sampai perpustakaan kampus- kampus lainnya baik negeri atau swasta pun saya kunjungi hanya untuk satu tujuan yaitu agar target saya bisa merampungkan proses penulisan skripsi saya. Memang benar, tak ada hasil yang menghianati usaha. Usaha saya fokus menyelesaikan skripsi semester 8 membuahkan hasil. Saya lulus di semester 8.

Setelah skripsi rampung, saya memiliki kekosongan waktu saat menunggu wisuda. Saat itu saya juga sedang menulis proposal thesis yang digunakan sebagai syarat mendaftar S2. Saat itu pulalah saya langsung menulis proposal thesis ala kadarnya yang bagi saya sangat kurang dari nilai baik. Namun lagi- lagi saya disibukkan ke perpustakaan lagi untuk menyelesaikan proposal thesis itu. Membaca, membaca dan membaca lagi. Menulis, menulis dan menulis lagi.

Sebulan sudah saya berkutat dengan proposal thesis yang sebagai syarat saya untuk mendaftar S2. Yahhh akhirnya rampung juga. Lagi- lagi menunggu wisuda. Namun waktu masih terlalu panjang untuk saya habiskan tanpa melakukan apapun. Sunyi sepi sangat menyiksa hari- hariku. Dikatakan sudah sarjana tapi belum berijasah dan belum wisuda. Dikatakan belum sarjana tapi sudah dinyatakan lulus saat siding skripsi. Setidaknya saya pernah menjadi seorang sarjana nganggur. Dan itu tidak enak sekali dan menjadi beban yang amat dalam.

Suatu ketika disaat termenung di dalam kamar kos berukuran 3x3 meter, terberisitlah ide untuk mendirikan kursus bahasa inggris saat saya kembali ke kampung halaman di Jombang. Namun saya ingin materi yang saya ajarkan nanti adalah dari buku yang saya tulis sendiri. Dari situ saya memulai menepis sunyi dengan menulis. Untung- untung untuk mengisi kekosongan waktu biar tidak dikatakan sebagai pengangguran.

Setiap tengah malam, pikiran dan layar laptop beradu dan saling kerja sama. Tak luput pula mata dan seluruh raga ini ikut andil. Mata ngantuk namun ide yang ada dalam otak ini terus bermunculan. Dan alhasil ngantuk terkalahkan oleh pikiran dan kemauan yang sangat kuat dalam diri ini. Hampir setiap malam kamar kos saya berisik oleh suara keyboard yang tanpa henti memainkan alunan nada yang tak beraturan. Tak sedap rasanya jika melewatkan malam bahkan satu malampun untuk tidak menulis. Waktu berlalu begitu cepat. Tak terasa sudah 2 buah naskah yang saya selesaikan dalam rentang waktu 4 bulan.

Bulan Agustus 2009, saya mendapatkan pengumuman bahwa saya lolos seleksi masuk S2. Pada September 2009 saya masuk S2 dan akhirnya saya menjadi mahasiswa lagi. Hari- hari saya sibukkan dengan kuliah dan mengerjakan tugas makalah dan presentasi. Akhirnya saya bisa menepis sunyi lagi dengan menulis. Lagi- lagi menulis yang membuat saya tidak kesepian. Dari menulis skripsi, proposal thesis, naskah buku dan tugas- tugas kuliah.

Suatu ketika saya bermain ke suatu penerbit dan diajak teman kuliah saya yang kebetulan beliau juga seorang penulis buku. Disana saya ditanya oleh pemilik penerbit buku apakah saya memiliki naskah buku atau tidak. Saya bilang tidak karena saya tidak terberisit sama sekali untuk menerbitkan dua naskah yang saya tulis itu. Seperti planning saya sebelumnya, bahwa saya hanya akan menjadikan naskah yang saya tulis untuk kursusan yang menjadi keinginan saya waktu itu. Setelah ditanya beberapa kali dan akhirnya saya mengaku bahwa saya pernah menulis dua naskah namun saya bilang bahwa sepertinya naskah yang saya tulis tidak layak untuk diterbitkan apalagi yang ber-ISBN. Pemilik penerbit akhirnya meminta saya untuk meng-email-kan naskah yang saya tulis.

Seminggu kemudian saya mendapatkan balasan bahwa naskah saya harus saya revisi. Hingga saya diminta revisi tiga kali. Lagi- lagi hasil tak pernah menghianati usaha. Email yang ke empat mengabarkan bahwa dua naskah saya siap naik cetak. Mungkin ini adalah pencapaian saya yang paling tinggi selama saya belajar dari TK sampai proses S2 ini. Semangat menulis pun semakin membara.

Pada tahun 2011 saya mulai mengajar di SMP Negeri 1 Bareng. Akhirnya saya resmi sangat terlihat tidak berprofesi sebagai pengangguran. Namun selain menjadi guru saya masih menjalani hari- hari saya untuk menulis. Bagi saya guru akan terlihat special jika guru tersebut juga berkarya. Tidak hanya menjalani profesi di kelas saja namun juga menumpahkan ilmu ke dalam bentuk tulisan. Bukankah kita harus berkarya agar kita tetap dikenang? Hanya karya kita saja yang akan menjadi kenangan saat mesin waktu dengan ganas menggilas semua memori kejadian yang telah berlalu. Saya membayangkan jika saya tidak menyibukkan diri dengan menulis saat menunggu wisuda dimana saat itu saya resmi menjadi pengangguran mungkin saya akan sangat menyesal sekali telah menyia- nyiakan waktu. Karena jika saya tidak merasa sunyi dan melakukan aktivitas menulis, sangat bisa terjadi bahwa waktu yang sangat panjang itu akan tergilas oleh kejamnya mesin waktu tanpa ada karya yang saya tuliskan dengan tinta emas. Waktu hanya menjadi waktu yang berlalu tanpa ada memori yang tersimpan dalam bentuk yang nyata.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post