TMG hari ke 189

MATI LAMPU

Listrik sudah menjadi kebutuhan hidup yang utama. Hampir semua aktifitas keseharian manusia tidak lepas dari tenaga listrik. Contoh lingkup terkecil adalah aktifitas rumah tangga.

Paling utama listrik sebagai alat penerang saat malam datang, dengan penerangan ini aktifitas yang dilakukan di malam hari bisa berlanjut. Selain itu alat-alat rumah tangga, elektronik, termasuk laptop dan handphone, nyawanya adalah tenaga listrik.

Hari ini sejak sore, listrik di perumahan mati. Sudah terbayang beberapa aktifitas terganggu. Tidur kegerahan, HP jika batereinya habis tidak bida diaktifkan, terputus sementara arus informasi. Untuk menulis di Gurusiana pun bersegera karena khawatir batereinya tidak bertahan lama. Bahkan aktifitas usaha yang biasa berjalan malam hari amat sangat terganggu. Sungguh sangat tinggi ketergantungan manusia pada tenaga listrik ini.  Apakah energi listrik akan tetap ada dan selalu memenuhi kebutuhan manusia? 

Akhir-akhir ini cost production untuk terciptanya tenaga listrik cukup tinggi, tentu saja berpengaruh pada harga per kwh yang ditanggung konsumen pengguna listrik. Maka tidak ayal lagi, jika tarif dasar listrik naik akan berpengaruh pada harga-harga beberapa produk, bahkan bisa jadi memicu inflasi.  Jika pada akhirnya kenaikan harga merembet ke berbagai kebutuhan pokok.

Sangat terasa betapa berharganya tenaga listrik saat mati lampu seperti ini, maka sebaiknya mulai sekarang berusaha untuk menghemat penggunaan listrik. Disaat mati lampu seperti ini pun jadi berterimakasih pada penemu listrik dan lebih bersyukur lagi pada Dzat Maha Pencipta sumber terciptanya tenaga listrik, air, gas alam, nuklir, uap. Bahwa kelancaran,  keuntungan, kesuksesan apa yang dinikmati salah satunya tidak bisa lepas dari tenaga listrik.