Purbo Kuncoro

Namaku Purbo Kuncoro. Saya lahir di Pekalongan pada tanggal 26 April tahun 1960. Ayah saya bernama Sijam Sami Adji dan ibu saya bernama Sudijanti....

Selengkapnya
Navigasi Web

Gen 60. Bisnis (3)

Hari ke 358 kolom

Gen 60

Bisnis (3)

MLM atau Pemasaran Berjenjang

Usaha mencari penghasilan tambahan bagi sebagian besar PNS dan juga masyarakat umum merupakan kegiatan hidup yang harus dijalani. Dalam teori ekonomi disebut diversifikasi usaha, bermacam usaha. Kalau hanya mengandalkan gaji saja, apalagi istri hanya ibu rumah tangga tulen, tentu kurang.

Gaji PNS sudah dihitung oleh negara dengan perhitungan yang rumit. Gaji itu sesuai dengan pangkat dan golongan serta disesuaikan dengan perkembangan ekonomi negara. Kebutuhan hidup kadang tertinggal jauh dari ekonomi sehingga tidak mencukupi. Harga-harga pada saat tertentu melambung tinggi. Kenaikan harga tidak bisa diprediksi dengan tepat. Apalagi kalau sudah berkeluarga mempunyai istri dan anak-anak, maka kebutuhan bertambah seperti biaya sekolah dan kuliah, dan rumah atau tempat tinggal. Itulah salah satu penyebab seorang PNS atau orang umum harus mencari penghasilan tambahan.

Usaha atau bisnis juga berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Era 2000an muncul sistem bisnis baru yang dinamakan multi level marketing (MLM) atau pemasaran berjenjang. Pemasaran berjenjang adalah sistem pemasaran dengan cara penjual merekrut orang lain untuk menjadi penjual atau konsumen. Pemasaran berjenjang (bahasa Inggris: Multi-level marketing; MLM) adalah strategi pemasaran di mana tenaga penjual (sales) tidak hanya mendapatkan kompensasi atas penjualan yang mereka hasilkan, tetapi juga atas hasil penjualan sales lain yang mereka rekrut. Dalam pemasaran berjenjang itu ada upline (atasan) dan downline (bawahan). Orang yang terlebih dahulu mendaftar bisa menjadi upline jika ia dapat mengajak orang lain untuk menjadi distributor atau penjual.

Saya juga ikut untuk mendaftar menjadi distributor atau sales. Dalam setiap ajakan orang yang sudah menjadi upline tentu mengatakan kita menggunakan produk suatu pabrikan untuk kebutuhan sendiri. Baru jika kita menginginkan penghasilan tambahan, kita ajak orang lain untuk menjadi distributor/sales barang yang sudah kita konsumsi. Itu salah satu ilmu pemasaran berjenjang. Kita diberi pelajaran mengenai sistem berjenjang dengan istilah bermacam-macam sesuai ide pemilik atau pengusaha pencetus suatu produk.

Barang yang dijual dalam pemasaran berjenjang beraneka ragam kebutuhan hidup manusia. Dari hal makanan dan minuman sampai obat-obatan baik herbal maupun pabrikan. Bahkan ada yang menjual mobil atau sepeda motor dengan sistem pemasaran berjenjang.

Selain itu ada juga pemasaran berjenjang berupa penggalangan dana untuk usaha industri pertanian/perkebunan dengan iming-iming hasil atau jasa berupa prosentase setiap bulan. Model seperti ini ada yang disebut money game atau permainan uang. Banyak yang tertipu dengan model money game. Uang jutaan dari rekan yang direkrut hilang tak bisa kembali. Pengusaha atau orang yang mendirikan usaha tersebut melarikan diri dengan tidak bisa diketahui keberadaannya. Kantor yang digunakan hanya kontrak selama 1-2 tahun.

Apapun sistem pemasaran yang digunakan oleh seseorang pengusaha haruslah dilandasi dari niat atau iktikad. Orang tersebut berniat baik atau jahat alias menipu.

Saya sudah banyak mengikuti sistem pemasaran berjenjang yang berada di Indonesia. Saya seperti tidak jera untuk mengikuti. Saya mempunyai sifat ingin tahu dan ingin mencoba. Perusahaan yang saya ikuti ada yang memproduksi kebutuhan sehari-hari, seperti mie instan, snack, pasta gigi, beras, bumbu dapur instan, kopi, minuman kesehatan dan sebagainya. Selain itu saya juga pernah bergabung pada perusahaan yang memproduksi obat-obatan herbal dan pabrikan, seperti obat diabetes, asam urat, stroke, alzheimer dan sebagainya. Obat-obatan tersebut ada yang berupa cair dan berbentuk serbuk serta kapsul atau pil.

Harga barang dalam sistem pemasaran berjenjang tentu lebih tinggi karena keuntungan itu akan dibagi dari downline sampai puncak upline. Ada harga distributor dan harga konsumen. Maka sering orang ketika diajak atau ditawari akan bilang harganya mahal. Orang itu tidak melihat sistemnya. Yang dilihat hanya harga.

Dari sekian banyak pemasaran berjenjang yang saya ikuti, pada akhirnya saya mendapat ilmu dan pengalaman yaitu:

Pertama, sebagai distributor atau sales anda harus giat berusaha untuk meraih sukses menjadi atasan sampai puncak dari sistem pemasaran berjenjang tersebut. Ini ilmu pemasaran dasar.

Kedua, kalau hanya sekedar untuk konsumsi sendiri produk yang dihasilkan oleh perusahaan dengan sistem pemasaran berjenjang, maka anda tidak akan mendapat bonus.

Ketiga, pelajari dengan seksama sistem pemasaran berjenjang tersebut.

Keempat, pandai berbicara untuk menarik orang lain menjadi downline.

Kelima, tetap membutuhkan modal berupa uang yang kadang tidak sedikit.

Keenam, memiliki waktu dan tenaga yang banyak untuk mengadakan presentasi.

Jika keenam hal di atas tidak ada pada diri anda, cukup anda memakai barang yang mudah anda beli, dan tidak usah bergabung.

Limpung, 28 Januari 2021.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post