Purbo Kuncoro

Namaku Purbo Kuncoro. Saya lahir di Pekalongan pada tanggal 26 April tahun 1960. Ayah saya bernama Sijam Sami Adji dan ibu saya bernama Sudijanti....

Selengkapnya
Navigasi Web

Gen 60 masa anak-anak.

Hari ke 345

Gen 60

Masa Anak-anak

Permainan pada musim kemarau pada tahun 60an selain perang-perangan yaitu bermain layang-layang. Anak-anak jaman itu pada umumnya membuat layang-layang sendiri. Hanya sebagian kecil yang membeli layang-layang sudah jadi di toko/kios. Kemudian benangnya dari bahan kapas. Untuk bertanding menggunakan benang gelasan.

Benang gelasan berupa benang biasa yang dilapisi gelasan. Bahan gelasan terdiri dari pecahan kaca dan lem blendok. Lem berbentuk persegi panjang dan berwarna coklat. Untuk membuat gelasan pecahan kaca ditumbuk halus dicampur lem blendok kemudian direbus. Agar bercampur maka campuran tersebut diaduk merata. Setelah beberapa menit direbus, didinginkan. Setelah dingin campuran pecahan kaca dan lem blendok baru digunakan. Caranya benang satu rol diikatkan pada dua batang pohon, seperti pohon pisang, pohon mangga dan bisa juga tiang rumah. Kemudian campuran tersebut dibesutkan pada benang sampai habis.

Masing-masing anak yang telah memiliki benang gelasan lalu mengajak temannya bertanding, adu kekuatan layang-layang. Tempat bertanding biasanya di sawah yang sudah panenan atau di tanah lapang. Bisa juga menerbangkan layang-layang di halaman rumah. Kemudian kalau melihat ada layang-layang lain langsung diserang. Anak-anak lain menunggu pertandingan layang-layang itu. Yang kalah benangnya akan putus, dan layang-layangnya akan terbang tertiup angin. Layang-layang yang putus akan dikejar oleh

anak-anak lain yang sedari tadi menunggu. Anak-anak itu kadang berlari tanpa menghiraukan lalu lalang kendaraan di jalan raya karena fokus mengejar layang-layang. Mereka mengejar layang-layang dengan membawa galah bambu. Jalan raya waktu itu tidak seramai sekarang. Bambu itu untuk menggaet benang layangan yang putus. Anak yang bertubuh tinggi biasanya bisa dapat menggaet layangan yang putus itu. Kalau beruntung layang-layang bisa didapatkan. Kadangkala layang-layang itu hancur berantakan karena disabeti oleh anak-anak yang lain.

Anak yang mendapatkan layang-layang dalam keadaan utuh rasanya puas dan bangga. Kadang seorang anak bisa mendapatkan sampai tiga buah layang.

Bermain layang-layang juga dilakukan oleh anak perempuan dan anak kecil yang berumur antara 5-6 tahun atau yang belum sekolah. Layang-layang yang dimainkan disebut layang-layang kecebong. Bentuknya seperti berudu atau kecebong, anak katak yang belum keluar kakinya. Layang-layang kecebong bentuknya kecil. Kalau diterbangkan tidak sampai tinggi.

Itulah permainan layang-layang pada era tahun 60an.

Limpung, 15 Januari 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post