Kehilangan Kata-kata
Aku pernah kehilangan kata-kata, kucari ia di selasar jiwa juga pada sudut hati.
Tak juga kutemui, aku baru mengerti ketika kepompong tak lagi menjadi kupu-kupu
Sebab hujan yang runtuh telah mengguyurnya sepanjang musim, hingga ia tak bisa mengepakkan sayapnya.
Aku baru mengetahui, lagi saat hujan telah menghapus mega pada cakrawala
Karenanya aku tak bisa memandang guratan kehidupan yang telah tertulis
Aku baru menyadari, ketika hujan tumpah membawa jejak-jejak kakimu
Pada remah yang tak lagi melekuk dosa
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kangen itu berat... Hayoo nulis lagi Mas Cahyo. Kangen dengan diksi indah memesona yang penjenengan hadirkan.. Sukses selalu
Paaak.... lama tak bersua. Smg sehat dan bahagia selalu ya. Selamat Idul Fitri. Mohon maaf lahir batin.
Pak Puur, aku kehilangan dirimu hehe..... Ayo nulis lagi
Ayo pak Pur nulis lagi bareng kita
Lama gak keliatan nih
Hayooo pak nulis lagi.
Pak, hayooo nulis lagi, kangen tulisan pak Pur yang indah.
Jangan ngambek g nulis pak...kangen tulisan pak Pur...
Kerennn bgt diksinya mas Pur. Sht sllu
Terima kasih sudah berkunjung dan apressiasinya Oma
Berharap pelangi terbit tak kala hujan badai redaTapi Apakah mentari masih bersinar??Atau disambut gelapnya malam