Puri Astuti

Seorang guru yang masih belajar meninggalkan jejak kebaikan untuk kebermanfaatan. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpinan

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpinan

Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Trilokanya mengajarkan kepada kita sebagai pemimpin pembelajaran untuk senantiasa mengambil keputusan yang berpusat pada murid. Ing ngarso sung tulodho, Ing madyo mangun karso, dan tut wuri handayani yang merupakan cerminan dari setiap laku dan tutur guru dalam keseharian.

Masalah merupakan hal yang niscaya bagi manusia. Apapun masalah yang dihadapi yang menjadi sebuah poin penting adalah bagaimana ia menyelesaikan masalah dalam hidupnya. Pengambilan keputusan dalam setiap masalah yang dihadapi selalu melibatkan unsur internal dalam diri kita. Di dalamnya melibatkan nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita. Oleh karena itu sudah seyogyanya seorang pemimpin pembelajaran memiliki tutur dan laku yang baik untuk bisa menghasilkan keputusan yang bermanfaat dan berdampak.

Pengambilan keputusan yang diambil merupakan tanggung jawab pribadi. Maka ia harus bersumber dari sang empunya masalah yang lebih memahami kondisi dirinya dan lingkungan yang ia hadapi. Keputusan yang diambil harusnya sudah diuji secara legal, norma, dan efektif. Agar keputusan yang dihasilkan bulat dan dapat dijalankan.

Pembentukan nilai-nilai dalam diri yang andil dalam pengambilan keputusan juga dipengaruhi oleh kemampuan seseorang dalam mengelola aspek sosial emosionalnya. Terlebih lagi ketika orang yang bersangkutan mengalami masalah yang berhubungan dengan dilema etika. Perlunya mindfullness untuk bisa berfikir jernih atas permasalahan yang dihadapi juga keterampilan sosial emosional lainnya.

Pembahasan sebuah kasus yang berfokus dengan moral dan etika tentunya berstandar pada nilai moral yang dimiliki oleh guru. Oleh karenanya bagaimana lingkungan yang terbentuk disekitar guru merupakan cerminan dari etika dan moral yang dimiliki oleh guru itu sendiri. Sebesar apapun tantangan yang dihadapi dalam pengambilan keputusan kembali lagi pada pertimbangan moral dan etik seorang guru. Sebagai seorang calon guru penggerak dengan mindset yang baru tentunya setiap keputusan yang diambil akan bermuara kepada murid. Karena murid merupakan subjek dari pendidikan yang akan kita bentuk ia untuk masa depannya.

Modul 3.1 yang berisi tentang Pengambilan Keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan merupakan bentuk penguatan terhadap perubahan diri yang sudah dipelajari pada modul sebelumnya. Pada modul 1, perubahan mindset sebagai seorang guru yang berpusat pada murid, lalu pengimplementasiannya di kelas yang diberikan dari modul 2. Selanjutnya pada modul 3 merupakan implikasi perubahan seorang calon guru penggerak dalam lingkup sekolah sebagai seorang pemimpin pembelajaran.

Modul 3.1 ini mengajarkan kepada saya paradigma sebuah pengambilan keputusan. Dimana dilema-dilema yang pasti akan terjadi, nilai-nilai kebajikan yang senantiasa harus dipilih dalam dilema tersebut. Salah satu dasar pijakan pengambilan keputusan yang ternyata harus melewati serangkaian langkah agar keputusan yang diambil memenuhi 3 unsur; berpihak pada murid, memiliki nilai-nilai kebajikan serta bertanggung jawab.

Selamat mengambil keputusan utamanya bagi diri anda sendiri!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

16 Apr
Balas



search

New Post