Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari modul 3.3?

Pengelolaan program yang berdampak positif pada murid atau student agency mengajarkan kepada kami cara lain murid belajar. Bahwa tak bisa selamanya murid hanya dijejali berbagai ilmu tanpa memberikan kesempatan kepada mereka untuk bisa berkembang dan mengembangkan potensi baik yang ada dalam dirinya. Senafas dengan pernyataan Albert Bandura dalam artikelnya, Toward a Psychology of Human Agency (2006) orang-orang sebenarnya dapat mengatur diri sendiri, bersikap proaktif, meregulasi diri sendiri, dan merefleksikan diri. Mereka bukan hanya dapat menjadi penonton dari perilaku mereka sendiri, tetapi adalah contributor untuk keadaan hidup mereka sendiri.

Apa intisari yang anda dapatkan dari modul ini?

Kepemimpinan murid, kata yang dikutip dari human agency lalu diadaptasi menjadi student agency (kepemimpinan murid) yang didemonstrasikan murid dapat mengarahkan pembelajaran mereka sendiri. Mereka akan belajar membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan melakukan Tindakan nyata sebgai hasil proses belajarnya. Bahwa output yang diinginkan dari student agency ini adalah murid akan menemukan learn how to learn (belajar bagaimana belajar) yang akan berguna tidak hanya dimasa ia dibangku sekolah namun seterusnya. Sepanjang hidupnya. Ketika murid mengembangkan agency, mereka mengandalkan motivasi, harapan, efikasi diri, dan growth mindset untuk menavigasi diri mereka menuju kesejahteraan lahir batin (wellbeing).

Apa keterkaitan yang dapat anda lihat antara modul ini dengan modul-modul sebelumnya?

Keterkaitan student agency pada modul 3 ini beririsan dengan paradigma pembelajaran Ki Hajar Dewantara “Maksud pengajaran dan Pendidikan yang berguna untuk perikehidupan Bersama adalah memerdekakan manusia sebagai anggota masyarakat”. Sebagaimana yang dianalogikan juga oleh beliau bahwa murid seperti tanaman, dimana petani bertugas merawat tanaman dan menjaga lingkungan tempat tumbuh tanaman agar tumbuh berkembang sesuai kodratnya. Senafas dengan modul 2, dimana seorang guru harus bisa menghadirkan pembelajaran yang berpusat kepada murid sebagai subjek. Maka modul 3 yang membicarakan tentang pengelolaan program yang berdampak positif pada murid, memberikan wadah bagi murid untuk bisa mengekspresikan dirinya dalam belajar sesuai dengan kodrat Tuhan Nya sebagai pemimpin.

Setelah melihat keterkaitan antara modul ini dengan modul-modul lainnya jelaskanlah perspektif anda tentang program yang berdampak positif pada murid. Bagaimana seharusnya program-program atau kegiatan sekolah harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi agar program-program tersebut dapat berdampak positif pada murid?

Melihat keterkaitan antar modul dalam perspektif saya sebagai seorang guru sudah seharusnya program-program yang dikembangkan oleh sekolah harus berpusat pada murid dan memiliki output untuk mengembangkan potensi murid. Pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program sebaiknya mewakili suara murid juga memandang murid sebagai mitra. Karena dalam hubungan yang bersifat kemitraan ini murid akan berusaha untuk memahami tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, menunjukan rasa tanggung jawab, rasa ingin tahu, membuat pilihan-pilihan Tindakan serta memberikan umpan balik kepada satu sama lain. Dalam semua proses kepemimpinan murid ini juga kita sedang membangun karaktermurid yang merupakan profil pelajar Pancasila.