Puri Astuti

Seorang guru yang masih belajar meninggalkan jejak kebaikan untuk kebermanfaatan. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Taman Puring Nostalgia Pasar Tempo Dulu

Taman Puring Nostalgia Pasar Tempo Dulu

Pasar merupakan denyut nadi perekonomian sebuah daerah. Tentunya pasar tidak hanya menjadi tempat transaksi jual beli, namun kita juga dapat merasakan ragam warna humanis dari orang-orang di dalamnya. Memasuki sebuah pasar adalah sebuah hal yang jamak jika keriuhan menjadi sebuah orkestra keseharian. Suara tawa sorai pedagang dan pembeli, tawar menawar, dan juga suara musik dangdut yang meningkahi kehidupan pasar.

Pasar Taman Puring adalah salah satu pasar yang cukup tenar pada zamannya di Jakarta. Pada tahun 1960 pasar Taman Puring meupakan tempat mencari rejeki para pedagang pikulan dan pangkalan oplet ketika itu.

Pada masa pemerintahan Gubernur Suprapto pasar Taman Puring dibangun untuk menampung para pedagang barang bekas di Jakarta Selatan. Pada tahun yang sama, 1983 dibangun pula taman rekreasi yang terletak tepat di samping pasar Taman Puring.

Hingga akhirnya ketika pertengahan 1997 krisis moneter melanda, PHK masal terjadi dikarenakan perekonomian yang kian memburuk. Walikota Jakarta Selatan ketika itu berinisiatif untuk menyediakan tenda-tenda yang digunakan untuk berdagang. Para pedagang yang menjamur di kawasan taman puring umumnya merupakan korban PHK yang diperbolehkan berdagang hanya pada hari Sabtu dan Minggu. Nama pasar Tunggu menjadi beken setelahnya, Tunggu merupakan akronim dari Sabtu dan Minggu.

Seiring berjalannya waktu Taman Puring tidak hanya dipenuhi pedagang pada hari Sabtu dan Minggu. Setiap hari kita bisa menyaksikan puluhan pedagang mulai merangsek memenuhi badan jalan di Taman Puring.

Bahkan konon kabarnya Taman Puring juga terkenal sebagai pasar yang menjual barang hasil tadahan. Para pencuri terbiasa langsung bertransaksi disana usai menjarah. Singkatnya suasana Taman Puring menjadi seram dan kumuh. Hingga akhirnya pada tahun 1999 pedagang-pedagang tersebut dipindahkan ke Kebayoran Lama.

Pada tahun 2002 terjadi kebakaran besar di pasar Taman Puring hingga tak menyisakan sesuatu apapun. Dibangunnya kembali pasar Taman Puring menjadi angin sejuk bagi pedagang yang memang telah lama mengais rejeki disana. Pasar Taman Puring pun terlihat lebih modern dengan bangunan dua lantainya.

Hingga kini pasar tersebut masih berdiri dan menjadi saksi sejarah kehidupan orang-orang di selatan Jakarta pada tempo dulu.

Jika anda berkunjung ke pasar Taman Puring anda akan banyak mendapati pedagang-pedagang sepatu yang mendominasi pertokoan di dalamnya. Sepati-sepatu yang dijajakan merupakan sneakers branded dengan harga miring. Banyak para youtuber dan artis-artis terkenal berbelanja di tempat ini, karena selain kualitasnya bagus sepatu-sepatu yang dijual tak membuat kantong anda menangis.

Sneakers yang dijajakan mulai dari converse, air jordan, Nike, atau adidas bertebaran dan bervariasi. Tentu saja barang yang dijajakan bukanlah barang ori atau asli. Namun untuk kualitas tentu bisa diadu.

Selamat datang di pasar Taman Puring, nikmati nostalgianya dan selamat berbelanja.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post