Purwati

Guru di SMP Negeri 3 Pasir Penyu-Air Molek, Kabupaten Indragiri Hulu, Propinsi Riau. Lulusan S-1 Pendidikan Biologi FKIP UNRI Tahun 1992...

Selengkapnya
Navigasi Web

Ibu adalah kuncinya

Miris rasanya ketika melihat berita tentang tewasnya seorang guru muda karena dianiaya siswanya sendiri. Dan lebih terenyuh lagi karena statusnya masih sebagai guru honor. Meninggalkan istri yang sedang mengandung buah cintanya. Bagaimana nasib dan masa depan anaknya yang belum sempat melihat wajah Bapaknya.

Seberapa kasarnya sikap siswa yang tega memukul gurunya hanya karena teguran yang tidak menggoreskan luka sedikitpun ditubuhnya.

Sontak terbayang olehku siswa siswi disekolahku. Ada diantara mereka yang selalu berkata dan bersikap kasar, bahkan terkadang terkesan melawan pada guru. Pada beberapa kasus yang kutemukan, sempat kutelusuri latar belakng kehidupan anak yang sering bermasalah. 80 persen mereka berasal dari keluarga yang broken, dan 20 persen dipengaruhi oleh pergaulan yang tidak tepat. Jika ibu terlalu sibuk sehingga kurang memiliki waktu untuk keluarga, maka anak-anak akan mencari tempat bersandar dan mengadu diluar dari lingkungan keluarga. Syukur jika anak mendapat teman yang berada dijalan yang lurus dan benar, tapi biasanya anak yang kehilangan tempat mengadu dirumahnya akan berteman dengan sembarang orang. Nah dari sinilah masalah demi masalah akan mulai muncul.

Pendidikan terbaik memang dimulai dari keluarga, dan didalam sebuah keluarga ibulah tolok ukur kepribadian anak-anak. Ketika seorang ibu sibuk dengan karirnya, ditambah lagi jadwal arisan yang dalam sebulan bisa 5 kali dengan rombongan arisan yang berbeda. Masih ditambah pula ketika pulang kantor si Ibu masih menyempatkan diri nongkrong di cafe bersama teman-teman tak peduli teman perempuan atau laki-laki, sementara anak dirumah yang masih berstatus murid SD dan SMP tidak tau pulang sekolah sudah makan atau belum, ada PR atau nggak, apalagi ditanya sudah shalat atau belum. Maka ketika anak terjerumus dalam pergaulan yang salah, memilih teman yang tidak tepat siapa orang pertama yang akan disalahkan, sudah tentu ibu.

Ibu yang terbiasa bertutur kata lembut dan bersikap santun, pasti akan menbentuk pribadi-pribadi anak yang berakhlak mulia. Sedih rasanya jika dibalik kenakalan anak, ternyata ibunya bukanlah orang biasa, melainkan orang luar biasa yang begitu aktif dalam organisasi, begitu sibuk mengikuti berbagai acara, tapi menelantarkan amanah yang paling berat dan berharga. Mari... ibu zaman now, ditengah kesibukan kita ada yang butuh perhatian lebih dari kita, yang bakal jadi tumpuan dan masa depan kita. Jangan biarkan mereka terseret derasnya arus pergaulan. Jangan biarkan mereka keluar dari jalur. Peganglah tangan-tangan yang butuh tempat berpegang, Rangkullah mereka yang butuh perlindungan. Peluklah mereka yang butuh kehangatan dan kasih sayang. Karena dengan itu semua putra putri kita akan tumbuh menjadi generasi yang harapan, generasi cemerlang.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post