Pusfarini

Mendidik ibarat sedang menanam benih, ada yg seketika membuahkan hasil, ada yang perlu jeda waktu lama untuk hingga mereka bertunas, berbunga dan berbuah. Keyak...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menumbuhkan Karakter Cinta Lingkungan Melalui Penerapan Program Sekolah Asri (Alami-Segar-

Menumbuhkan Karakter Cinta Lingkungan Melalui Penerapan Program Sekolah Asri (Alami-Segar-

Best Practise

A. Latar Belakang

Hakikat sebuah proses pendidikan adalah pembentukan karakter unggul setiap peserta didik. Dengan kata lain tujuan pendidikan yang sebenarnya adalah bagaimana mempersiapkan generasi bangsa menjadi sumber daya manusia yang unggul dan memiliki kompetensi dalam membangun peradaban (Ramdhani, 2017). Hal ini sesuai dengan amant UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 3 yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan demikian pendidikan karakter harus dikembangkan secara utuh dalam bingkai Sistem Pendidikan Nasional dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan Nasional (Ardianti, Wanabuliandari, & Rahardjo, 2017).

Karakter akan terbentuk melalui perilaku Karakter akan terbentuk melalui perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang. Menurut Lickona (2012) menyatakan bahwa anak-anak mengembangkan karakter melalui apa yang mereka lihat, apa yang mereka dengar, dan apa yang mereka lakukan berulang kali. Lingkungan yang mendukung untuk anak berperilaku baik secara terus menerus akan membentuk karakter yang baik pada diri anak. Kebiasaan berperilaku baik perlu ditanamkan pada generasi muda bangsa. Salah satu perilaku yang perlu dikembangkan bagi generasi muda bangsa adalah perilaku peduli lingkungan dan tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan seperti termaktud dalam program penguatan pendidikan karakter (PPK) yang saat ini menjadi salah satu upaya menumbuhkan karakter unggul generasi muda Indonesia (Tim PPK Kemendikbud, 2017).

Isu lingkungan hidup merupakan suatu hal yang sangat esensial dikenalkan dan dikembangkan konteks dan kontennya di sekolah. Hal tersebut didasarkan selain sebagau upaya mendekatkan diri peserta didik terhadap lingkungannya juga memberikan kesempatan kepada mereka unutk untuk berpartisipasi mengatasi masalah kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di lingkungan mereka sendiri (Barkatin, Syaufina, & Wijayanto, 2016; Ardianti, Wanabuliandari, & Rahardjo, 2017).

Agar pelaksanaan PPK terutama cinta lingkungan, maka telah dilakukan program penumbuhan karakter cinta lingkungan SMPN 23 Kota Bandar Lampung yang diberi nama ASRI yang merupakan kepanjangan dari Alami-Segar-Resik-Indah. Sebagaimana program PPK yang dapat diterapkan melalui program kurikuler, intrakurikuler, dan ekstrakurikuler, maka program ASRI juga diterapkan dalam berbagai kesempatan oleh seluruh guru, terutama dalam terintegrasi dalam proses pembelajaran, kegiatan penugasan, dan pramuka. Untuk merefleksi sejauhmana program ASRI ini mampu menumbuhkan karakter cinta lingkungan, maka penulis tertarik untuk menuliskannya dalam bentuk artikel best practice yang berjudul: Menumbuhkan Karakter Cinta Lingkungan Melalui Penerapan Program Sekolah Asri (Alami-Segar-Resik-Indah) Bagi Siswa SMPN 23 Bandar Lampung

B. Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dilakukan, maka beberapa permasalahan yang muncul terkait dengan karakter mencintai dan peduli terhadap lingkungan adalah sebagai berikut:

1. Sikap siswa yang masih membuang sampah sembarangan /tidak pada tempatnya.

2. Sikap siswa belum sepenuhnya memahami arti kebersihan lingkungan

3. Siswa belum mengerti manfaat dari lingkungan yang bersih dan asri terhadap diri dan seluruh warga sekolah

4. Kurangnya sosialisasi tentang sanitasi sekolah yang baik terhadap siswa dan warga sekolah

C. Cara Menyelesaikan Masalah

Berikut ini adalah beberapa solusi penyelesaian masalah yang dialakukan oleh guru adalah melalui program sekolah ASRI (Alami-Segar-Resik-Indah) diantaranya adalah:

- Penyampaian pembinaan pada siswa saat amanat pembina upacara di upacara rutin,

- Pembinaan oleh guru pada saat ekstrakurikuler tentang cara menjaga lingkunganagar tetap bersih dan indah, - Pembiasaan dalam semua kegiatan dan pembelajaran sehari-hari,

- Mengajak siswa pada saat ekskul untuk membersihkan tempat sampah agar agar terlihat lebih bersih,

- Mengikuti kegiatan lomba melukis tong sampah agar dapat menciptakan tong sampah yang lebih indah,

- Mengajak siswa untuk menanam beberapa jenis tumbuhan di setiap kelas dan lingkungan sekolah.

1.

Simpulan dan Rekomendasi

Pogram pengembangan PPK terutama karakter cinta lingkungan telah berhasil menunjukkan penumbuhan di kalangan siswa SMPN 23 Bandar Lampung secara signifikans. Kesadaran siswa tentang pentingnya menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman, dan rapih meningkat seiring dengan perilaku siswa dalam mengimplementasikan nilai-nilai cinta lingkungan seperti kebiasaan membuang sampah pada tempatnya, bersama-sama memotivasi siswa lain untuk mencintai dan menciptakan lingkungan yang kondusif di sekolah, serta berupaya melakukan modifikasi lingkungan sekolah agar lebih hijau dengan membuat sarana dan perangkat penumbuhan karakter cinta lingkungan.

Walaupun demikian, terdapat beberapa aspek yang harus terus dilakukan pengembangan secara terus menerus (continous improvement) dalam hal penyadaran dan penumbuhan karakter peduli dan cinta lingkungan melalui berbagai program, terutama terintegrasi secara langsung dalam proses pembelajaran misalnya pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Pendidikan Agama Islam. Melalui kedua matapelajaran ini peserta didik diharapkan tumbuh kesadaran yang mendalam bahwa kerakter bersih dan cinta lingkungan merupakan perintah agama dan nilai-nilai luhur religius yang harus terus ditumbuhkan kedasarannya.

Pelajaran yang Diperoleh

Berdasarkan observasi dan evaluasi terhadap pogram PPK cinta lingkungan dengan program ASRI (Alami-Segar-Resik-Indah) cukup efektif dalam penyelesaian masalah yang terkait dengan upaya menumbuhkan sikap peduli dan cinta lingkungan di SMPN 23 Kota Bandar Lampung, maka program tindak lanjut dan antisipasi peningkatan kualitas penyelesaian masalah serupa di masa yang akan datang, serta dampaknya terhadap siswa sendiri, teman sejawat, dan masyarakat sekitar, menjadi aspek pengembangan program ASRI di SMPN 23 Bandar Lampung secara berkelanjutan.

Pengembangan selanjutnya guru perlu meningkatkan kualitas bahan ajar yang terintegrasi dan penumbuhan karakter cinta lingkungan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar termasuk salah satu sarana bagi penumbuhan karakter dalam kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler (Pratama, Pratiwi, & Andajani, 2016; Barkatin, Syaufina, & Wijayanto, 2016 ). Dengan demikian keterampilan guru dalam membuat bahan ajar yang inovatif dalam pengembangan program PPK sangat mendukung dalam keberlanjutan program ini.

Daftar Pustaka

Ardianti, S.D., Wanabuliandari, S., & Rahardjo, S. (2017). Peningkatan Perilaku Peduli Lingkungan Dan Tanggung Jawab Siswa Melalui Model Ejas Dengan Pendekatan Science Edutainment. Jurnal Pendas, 4(1), 1-7.

Barkatin, Syaufina, & Wijayanto. 2016. Analisis Perilaku Pelajar Terhadap Lingkungan Studi Kasus Sekolah Menengah Atas Di Kabupaten Bogor. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan. Journal Of Natural Resources And Environmental Management, 6(2), 122.

Lickona, Thomas. 2012. Character Matters. Jakarta: Bumi Aksara.

Pratama, F. Y., Pratiwi, Y., & Andajani, K. (2016). Pengembangan Bahan Ajar Menulis Teks Eksposisi Bermuatan Cinta Lingkungan Dengan Strategi Pemodelan Untuk Siswa Kelas VII SMP. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 1(3), 448-462.

Ramdhani, M. A. (2017). Lingkungan Pendidikan dalam Implementasi Pendidikan Karakter. Jurnal Pendidikan UNIGA, 8(1), 28-37.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Tim PPK Kemendikbud. 2017. Konsep dan Pedoman Penguatan Pendidikan Karakter Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Kemendikbud. Jakarta.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post