Puspa Anggraheni

Biografi S. Puspa Anggraheni , Purbalingga I Purbayasa....

Selengkapnya
Navigasi Web

Modal Dengkul

Modal Dengkul

Modal dengkul berasal dari dua kata yaitu modal dan kata dengkul (Jawa) /lutut. Namun ketika dirangkai menjadi "modal dengkul" maknanya bermacam-macam tergantung konteks siapa yang mengatakan dan situasi saat mengatakan.

"Papa sekarang bisa semena-mena dengan mami, ingat...papa tuh dulu hanya modal dengkul!", kata istrinya (sambil menangis dan memukul-mukul sofa, terbakar api cemburu).

Pada konteks tersebut, modal dengkul bermakna tak membawa harta.

Itulah perangai orang marah, akal tidak sehat. Hatinya galau tak bisa melihat karunia Allah. Dunia tampak gelap, tak ada lagi keindahan dan kebahagiaan.

Berbeda dengan mami, ada kisah mengharukan dari Eko (nama samaran). Dia pelatih renang selain mengajar olahraga di sekolahnya. Pagi itu setelah mengantar kedua putrinya ke sekolah paud dan TK, bermaksud berangkat sekolah.

Baru beberapa meter dari TK, ada seseorang menyeberang jalan. Meski tidak terlalu cepat, namun posisi sangat dekat. Demi menghindar dari menabrak orang, ia membelokkan motor ke kiri, dan terjatuh.

Si penyeberang menolong sambil minta maaf. Eko hampir marah, namun seketika ingat kedua putrinya sudah di sekolah, andai masih bersamanya apa yang terjadi. Akhirnya sambil menahan sakit, ia memaafkan dan bersyukur anak-anaknya selamat.

Ia segera ke Puskesmas terdekat untuk mengobati luka lecet di beberapa tempat, lututlah yang lukanya agak dalam. Beberapa hari luka-lukanya kering. Anehnya lutut masih bengkak dan sangat nyeri. Diagnosa dokter tidak apa-apa, sehingga ia mencoba pijat listrik. Nah dari sinilah diketahui ketidakberesan.

Pagi harinya ke ortopedi, disarankan untuk melakukan MRI untuk melihat apa penyebab nyeri tersebut. Tak pernah terbayangkan sebelumnya. Hasil MRI dinyatakan salah satu ligamen putus.

Allah menciptakan lutut (dengkul, Jawa), dengan empat tali yang disebut ligamen. Dua bertugas untuk menggerakkan kaki ke depan. Dua yang lain untuk gerak ke belakang. Jadi jika ligamen rusak, maka gerak kaki tak beraturan.

Dokter mempertimbangkan masih muda dan pekerjaannya bidang olahraga maka disarankan untuk oprasi penggantian ligamen.

Eko hanya bisa pasrah pada Allah, bagai mimpi semua peristiwa ini menimpanya. Karena oprasi ligamen tidaklah murah. Selain pasca oprasi yang butuh waktu lama, tidak hanya hari tapi bisa berbulan-bulan bahkan tahun. Untuk satu ligamen biayanya sekitar 95 juta. Bisa dibayangkan satu lutut 480 juta, dua lutut hampir satu milyar. Belum lagi pasca oprasi membutuhkan alat untuk menjepit kaki yang paling murah 4,5 juta.

Eko terdiam dan pasrah, bagaimana dalam waktu setengah bulan harus menyediakan dana 100 juta. Andai kedua motor dijual pun masih jauh dari cukup. Simpanan juga tak seberapa.

Disaat zero itulah muncul pencerahan. Satu-satunya yang dapat menolong hanya Zat yang Mahakaya dan Maha Pengasih. Ia meratap sambil menangis memohon jalan keluar.

Janji Allah selalu benar, "setiap satu kesulitan selalu disertai dua kemudahan ". Singkat cerita, Eko dirujuk ke rumah sakit umum pusat di Klaten. Di sana memiliki salah satu dokter dari dua dokter perintis oprasi ligamen se Indonesia. Bahkan tidak hanya di Indonesia, dokter ini juga menjadi dokter ahli ligamen yang berpraktik di Singapura.

Pernah ada seorang pasien dari Jakarta, menghendaki oprasi di Singapura. Setelah diberitahu namanya dokter T berasal dari Klaten. Pasien tersebut urungkan niatnya ke Singapura dan memilih ke Klaten toh dokter yang sama.

Eko berangkat ke Klaten, menggunakan fasilitas Askes istri tercinta. Walaupun begitu hatinya masih gamang. Setelah petugas menjelaskan semua ditanggung oleh JPKM, hatinya baru lega. Tidak hanya biaya oprasi, biaya terapi 6 minggu pasca oprasi juga ditanggung seluruhnya. Masih pula mendapat sepasang kreg (penyangga kaki).

Dua minggu kotrol pertama, dan dibawa pulang ke rumah. Ambulance sebuah yayasan menjemput Eko, karena dengkul harus lurus sehingga hanya ambulance yang memungkinkan.

Di perjalanan yang ramai, sirine berbunyi nguing...nguing...semua kendaraan memberi jalan. Eko membayangkan dirinya, satu ketika seperti ini. Mayatku terbujur kaku di dalam ambulance, mungkin anak cucu di sampingku sambil menangis. Tetapi akhirnya aku ditinggalkan sendiri di dalam kubur, hanya amalku yang setia menemani. Air mataku terus membasahi pipi. Ingat semua dosa yang bertumpuk. Ya Allah raihlah tangan yang hina dina ini dan ampuni.

Ambulance berhenti di masjid, mas supir turun hendak salat, seseorang memberi teh manis dan bubur untukku dan istriku. Setelah istriku menyuapi bubur, segera meninggalkanku untuk salat.

Satu motto yang tertulis di ambulance yang begitu menyentuh "Menyapa Duafa dengan Cinta". Semoga semua anggota yayasan ini mendapatkan barokah aamiin.

Selayaknya kita berpantang bicara modal dengkul sebagai nama lain tak punya materi. Karena sesungguhnya dengkul bermilyar-milyar harganya bahkan tak ternilai dengan uang. Kita diciptakan dengan onderdil yang luar biasa. Lihatlah pada diri kita yang teramat kaya. Semoga menjadikan kita selalu bersyukur tak hanya ketika sembuh dari sakit namun setiap saat selagi masih bernapas dan jantung masih berdetak.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Subhanallah... Kita kaya sebenarnya tapi lebih kaya lagi Allah SWT...memberikan segala apa yang kita butuh kan ... semoga nak Eko segera pulih seperti sediakala... dan selalu bersyukur atas semua yg telah diberikan nya...termasuk ujian yang sangat luar biasa ini, "SEMUA PAS APA ADANYA".... aku sll ingat ini bunda Puspa

14:18
Balas

Aamiin...semoga jd pelajaran utk kita...selamat berpuasa smg barokah aamiin

15:15



search

New Post