Puspa Anggraheni

Biografi S. Puspa Anggraheni , Purbalingga I Purbayasa....

Selengkapnya
Navigasi Web
Pendidikan Sedang Gawat Darurat

Pendidikan Sedang Gawat Darurat

Pendidikan di Indonesia Gawat Darurat

Gawat Darurat.

Dua kata tersebut biasa dipakai pada dunia kesehatan. Sebuah ruangan yang disediakan untuk pasien yang memerlukan penangan medis dengan segera.

Kondisi ini sekarang tidak hanya di rumah-rumah sakit tetapi ada di ruang-ruang kelas. Begitu pernyataan para pengamat pendidikan, diantaranya Bunda Lucy seorang psikolog sekaligus terapist. Khususnya kelas-kelas akhir. Misalnya kelas VI, kelas IX , dan kelas XII.

Ujian akhir sekolah harus dilewati siswa yang ingin melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi. Sehingga siap tidak siap harus siap. Mau tidak mau harus mau walaupun dengan memaksakan diri.

Bagaimana tidak memaksakan diri, jika hanya dalam waktu kurang lebih 7 bulan, anak-anak harus sudah menguasai materi selama tiga tahun. Sedangkan untuk materi satu tahun di kelas terakhir saja belum selesai. Sementara materi dua tahun sebelumnya sudah sebagian besar siswa lupa. Sehingga perlu pengulangan kembali.

Apalagi jika ada separuh atau sebagian kecil siswa yang mengalami prestasi yang rendah. Gurulah pihak pertama yang disalahkan.

Padahal nilai siswa yang rendah bisa jadi karena minat siswa yang rendah. Minat harus muncul dari dalam dirinya. Meski guru berusaha dengan berbagai cara, tetap pada akhirnya siswa itu sendiri yang harus memunculkan ketertarikan terhadap sesuatu.

Saya setuju dengan pendapat Bunda Lucy bahwa "Sekolah bukan tempat mencetak seorang murid menjadi pintar di semua mata pelajaran".

Namun fakta, sistem menuntut demikian. Sehingga tolong jangan salahkan guru dengan pernyataan Bunda Lucy bahwa, gurulah yang dianggap tidak mampu memilih cara penyampaian yang mudah dipahami sesuai taraf perkembangan usia siswa. Meski saya menyadari mungkin ada sebagian guru yang demikian.

Andai sistem sekolah mengikuti bakat, hobi, dan kecenderungan mungkin mimpi sebuah sekolah menjadi taman tempat rekreasi bagi siswa bisa terwujud.

Hanya doa Ya Allah Yang Maha Cerdas bimbinglah dan berikan kami kekuatan untuk menjadi jalan mengenal-Mu lewat pendidikan ini. Anak-anak ini dalam genggaman-Mu, maka mudahkan mereka menyesuaikan dengan kebutuhan dirinya. Sebagaimana perintah-Mu "menuntut ilmu adalah kewajiban bagi muslimin dan muslimat".

#mindbody&soulhening#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ketika kompetensi kompetensi dasar yg hendak dicapai sudah terasa berat, sekarang byk yg lebih gawat karena karena memaksa anak melampaui batas, misalnya anak TK yg sudah harus byk mrmbaca dan berhitung, lebih gawat bin darurat kan bu?

04 Mar
Balas

Betul ibu Pengawas...ketidajtshuan atau kenekadan ...entahlah ...

14 Apr

Tapi bukan krn kritis ya bu?

18 Feb
Balas

Kritis juga bunda...gurunya hehehe...trmksih bunda.

18 Feb

Sebuah pendidikan di Indonesia , menurut saya terlalu banyak mapel yang harus dikuasai oleh peserta didik sehingga membuat mereka tidak mampu untuk bisa menguasai semuanya ibarat sebuah mesin kalau harus multi fungsi saya rasa tetap banyak kendalanya beda ketika sebuah benda khusus untuk mengerjakan satu atau dua pekerjaan .insyaa Allah akan lancar dan bagus hasilnya, begitu pula peserta didik, terlalu banyak yang dipelajari maka ada ketidak mampuan dari peserta didik itu sendiri, sebagai guru kita juga paham bahwa setiap peserta didik mempunyai potensi yang berbeda- beda . Peserta didik mungkin hanya mampu menguasai tenteng ilmu eksak saja , atau hanya kebahasaan saja. Inilah yang menyebabkan pendidikan menjadi gawat darurat . Begitu bun ... menurutku

18 Feb
Balas

Sangat setuju bunda...semoga harapan kita tak sia2 aamiin. Maksih kunjung dan attensinya bund

18 Feb

Pendapat bunda Lucy ok juga ...itu karena anak punya potensi- potensi yg berbeda2 klo diciptakan sekolah yg mengikuti bakat dan hobi pasti tercetak sekolah2 yg nyaman

18 Feb
Balas

Dan insyaallah sukses

18 Feb



search

New Post