Sembuh Dari Trauma

Asyik...!

Teriakku sambil mengepalkan tangan. Hari ini aku akan memuaskan batinku. Di rumah menikmati libur sehari saja, begitu kataku dalam hati.

Hari ini kupuaskan pikiran, hati, dan fisikku. Aku membaca dan mungkin menulis sehari semalam. Aku akan jelajahi dunia bukan hanya dunia fisik tapi juga meta fisika.

Allah menyiapkan semua yang dibutuhkan makhluk-Nya. Begitu pula semua yang kubutuhkan. Keterlaluan jika hatiku masih mengeluh. Coba bayangkan, bangun tidur mau minum , segelas air putih sudah tersedia dan bisa minum dengan mudah.

Selanjutnya ingin mandi, tinggal buka shower air memancar. Hari ini adalah hari kelima aku berani mandi dengan air dingin. Bahagia telah berdamai dengan rasa takut mandi air dingin. Sudah bertahun-tahun aku mandi dengan air hangat.

Masih kuingat ketika mengikuti pelatihan Camb Bebas Riba (CBR) di Baturaden. Pelatihan yang disengaja melatih peserta dengan meminimalisir pelayanan. Ketika pagi berniat mandi besar (usai menstruasi) ternyata yang kulihat air es. Padahal aku harus mengikuti jadwal untuk salat tahajut. Kupaksa meraih air dan kuguyurkan ke kaki...astagfirullah...

Rasa ngilu sampai di tulang-tulang rusukku. Aku tersiksa karena dengan kondisi ini. Aku iri dengan peserta lain yang berwudhu dengan nyaman. Kenapa aku merasakan ngilu ini, sedang aku harus segera bergabung dengan peserta lain.

Aku tersenyum mengingatnya. Pagi ini usai mandi, salat, baca sebentar bergegas ke masjid setelah mendengar azan. Sungguh karunia-Nya yang teramat besar. Sering para ustad menyampaikan salat subuh berjamaah lebih indah dari perhiasan seisi dunia.

Terimakasih ya Allah aku berhasil damai dengan trauma ini. Beberapa trauma yang telah berhasil kulalui antara lain:

# takut tenggelam, sekarang sudah bisa berenang.

#takut naik motor, sekarang berani naik motor bahkan nyetir mobil.

# takut gelap, dahulu ke ke kamar kecil harus ditemani, sekarang di malam di rumah berani.

#takut ketinggian, sekarang berani melihat ke bawah ketika berada di tangga, di gedung bertingkat, atau naik pesawat.

Masih banyak ketakutan lainnya yang dahulu membuat diriku tak berdaya. Selalu bergantung pada orang lain, terasa menyiksa.

Rasa takut yang sangat menyiksa batin ini ternyata panggilan pikiranku sendiri. Rasa takut aku hadirkan dalam pikiran dan kuyakini sehingga terasa seperti momok yang sangat mengerikan.

Allah telah memberi jalan aku belajar hypnoterapi. Di sinilah aku belajar mengendalikan pikiran sehingga bisa membedakan antara persepsi dan fakta (anggapan sendiri dan kenyataan).

Aku masih menikmati hari ini dengan menulis di sela-sela membaca. Kuikuti saja mauku, ketika ingin membaca ya membaca saja. Tiba-tiba ingin menulis ya menulis saja. Begitu mudah dan menyenangkan. Seperti aku ingin bahagia ya bahagia saja tanpa syarat apa pun.

Benar-benar kumanjakan diriku. Terimakasih Ya Robb , andai karunia ini adalah air, hamba tenggelam dalam samodra-Mu.

#catatan 5 hari terbebas trauma

#dibersamai Allah

#dibimbing Allah.