Testimoni yang Menggetarkan Hati
Testimoni yang Menggetarkan Hati
Hari ini, Aku menerima sebuah pesan singkat dari saudaraku sesama muslimah berikut ini.
"Berlatih relaksasi...
Alhamdulillah sudah praktik...
Maaf kalau agak tabu... Cuma pingin sharing, pas lagi di kamar mandi. Saya mau BAB, mempraktikkan napas 1-5 yang Ibu sampaikan dalam kegiatan KKG. Saya ambil napas panjang lewat hidung satu kali lalu menghembuskan napas lewat mulut pelan-pelan lima kali. Alhamdulillah jadi lancar...
Trima kasih Bu...sudah berkenan membagi ilmunya...
Sangat bermanfaat...
Semoga bisa menjadi amal jariyah ya Bu...aamiin".
Testimoni dari Ibu Dhini F.
Usai membaca tulisan Ibu Dhini ini, merinding dan bergetar hatiku. Ingin rasanya Aku menangis. Tapi tak mungkin karena Aku sedang di depan para siswa yang sedang melaksanakan UAS.
Meski testimoni ini bukanlah yang pertama. Namun yang pertama kali yang menjadikan Aku merinding.
Aku jadi ingat beberapa tahun yang lalu. Aku membuka buku lama, ada sebuah kalimat yang membuatku gelisah. Kalimat itu adalah " Jika manusia meninggal, maka terputuslah amal ibadahnya kecuali tiga hal yaitu, anak sholeh yang mendoakan, sodakoh jariyah, ilmu yang bermanfaat".
Aku berimaji ingin mendapatkan salah satunya syukur ketiganya. Namun bagaimana caranya sedang Aku merasa belum bisa mendidik tauhid yang baik pada anakku. Lalu untuk sodakoh jariyah, rasanya Aku belum pantas karena masih sangat kecil sekali yang bisa Aku keluarkan untuk orang lain. Akhirnya Aku menyimpulkan untuk meraih satunya lagi yaitu ilmu yang manfaat.
Mulai saat ini, Aku semakin semangat untuk melayani para siswa.
Aku ingin melihat semua anak bisa bahagia di sekolah. Bahagia tanpa rasa takut. Banyak hal yang menjadikan anak takut. Misalnya, takut nilainya tak lolos KKM. Takut terlambat sampai di sekolah. Takut diganggu teman lain. Takut dimarahi guru dan sebagainya.
Setiap kelas selalu ada empat kelompok kondisi siswa. Meski presentase ini tidak selalu sama. Namun yang pasti kondisi berbeda. Empat kelompok ini yaitu 10% anak yang cepat, 60% anak rata-rata, 20% anak kurang, dan 10% anak yang sangat tertinggal.
Kelompok keempatlah yang sering terbawa dalam pikiran sampai di rumah. Aku mulai mencari cara bagaimana kelompok empat ini termotivasi untuk bangkit.
Seringkali kelompok empat ini tersisih. Tersisih dari perhatian guru dan teman-temannya.
Akhirnya imajiku itu mulai terasa nyata. Aku sangat menikmati bersama para siswa. Aku semakin betah berlama-lama di kelas.
Hari ini Aku tak sedang berimaji, namun sedang membaca sebuah doa yang tulus dari rekan guru.
Tahukah sahabatku, jika sedikit pengetahuan dan keterampilan yang Allah titipkan padaku itu, semua berawal untuk siswaku.
Andai saat ini, mungkin Allah perkenankan bisa mendatangkan bahagia pada sahabatku termasuk Anda semata-mata bonus. Semoga Allah meridhoi aamiin.
Terimakasih Ibu Dhini atas doa tulus untukku. Semoga Ibu semakin bahagia dan membahagiakan para siswa.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Besok pagi saya coba, ah....!
Semoga berhasil, bpk dari pelatihan kelas mana?bisa japri jika ingin mendapatkan buku plus CD relaksasi Pak...
Saya sdh sering praktek cuma anu coba sndri aja tanpa tau ilmunya.trnyta bener.biasane nek sy migrain lg kumat sy relaksasi sperti itu.mksih bund jd tau skrg
Syukurlah...ya ternyata relaks selalu dibutuhkan disetiap kegiatan kita ya bund?
Teruslah berbagi bund, ditunggu ditulisan berikutnya...
In sya Allah bund...semoga bermanfaat aamiin
Teruslah berbagi bund, ditunggu ditulisan berikutnya...
Semakin menebar manfaat bunda.. Luar biasa
Aamiin...in sya Allah...terimakasih bund...pagi2 sudah berkunjung.
Mantap sekali bu.
Aamiin...terimakasih pak kunjungannya
Hebat dan bermanfaat, semoga berkah
Aamiin...terimakasih Ibu
Relaksasi hampir sama dgn tenang apa ya Bunda?...Tulisannya bermanfaat..Siip
Tenang itu salah satu dampak dari rileks bund...panj pesan buku saya nanti bisa merasakn spt apa rileks itu.
Ilmu baru ini, terima kasih
Aneh, sy juga belum paham ternyata aplikasi yang diluar kebiasaan.
Klo praktek smbil BAB gmn tarik nafasnya?? haa...
Saya juga heran, mungkin sebelumnya hehehe
membaca, sambil mempraktekan, tp bukan sambil BAB lho bu. hege sdh ikut merasa rilex
Hihihi...syukurlah...rileks memang utk segala kegiatan. Coba renang, klo tegang tenggelam, tp klo rileks terapung
Ikut tarik nafas ini Bunda Puspa...
Trus lega kah? Membiasakan seperti itu baik untuk kesehatan lo mba